Lihat ke Halaman Asli

Ayu Wangsih

Mahasiswa

Teori psikososial Erik Erikson

Diperbarui: 18 Januari 2025   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori Psikososial Erik Erikson: Tahapan Perkembangan Kehidupan Manusia

Erik Erikson, seorang psikolog Jerman-Amerika, adalah salah satu tokoh terkemuka dalam bidang psikologi perkembangan. Ia mengembangkan teori psikososial yang menjelaskan perkembangan manusia sepanjang hidup, mulai dari bayi hingga usia lanjut. Teori ini menggambarkan bagaimana individu menghadapi konflik atau tantangan pada setiap tahap perkembangan, yang berperan penting dalam membentuk identitas dan kepribadian mereka. Artikel ini akan menguraikan teori psikososial Erikson, termasuk tahapan-tahapan yang ia identifikasi, serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep Dasar Teori Psikososial Erik Erikson

Erikson percaya bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh interaksi antara kebutuhan individu dengan tuntutan sosial. Ia mengidentifikasi delapan tahap utama perkembangan psikososial, di mana setiap tahap melibatkan konflik tertentu yang harus diselesaikan. Keberhasilan dalam menyelesaikan konflik ini akan menghasilkan kekuatan psikologis, sementara kegagalan dapat menyebabkan masalah psikologis di masa depan.

Setiap tahap teori Erikson terkait dengan periode tertentu dalam kehidupan dan mencakup dimensi psikologis serta sosial. Berikut ini adalah uraian mendalam mengenai tahapan-tahapan tersebut:

1. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 Tahun)

Tahap pertama ini terjadi pada masa bayi. Anak mulai belajar apakah dunia di sekitarnya dapat dipercaya atau tidak, terutama melalui hubungan mereka dengan pengasuh utama.

Kepercayaan: Jika bayi merasa aman, diberi perhatian, dan kebutuhan dasarnya terpenuhi, mereka akan mengembangkan rasa percaya terhadap dunia.

Ketidakpercayaan: Jika bayi mengalami pengabaian atau perlakuan yang tidak konsisten, mereka akan merasa dunia tidak dapat diandalkan, yang dapat menyebabkan rasa cemas atau tidak aman.

Kekuatan psikologis yang dihasilkan: Harapan.

2. Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 Tahun)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline