Lihat ke Halaman Asli

Ayu Wangsih

Mahasiswa

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional

Diperbarui: 17 Januari 2025   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Adapun kondisi yang mempengaruhi perkembangan social emosional anak yaitu: kondisi kesehatan, suasana rumah, cara mendidik anak, hubungan dengan anggota keluarga,hubungan dengan teman sebaya, perlindungan yang berlebih- lebihan,aspirasi orang tua dan bimbinngan.

   

     Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

Perkembangan sosial dan emosional anak merupakan aspek penting dalam pembentukan kepribadian, kemampuan berinteraksi, dan pengelolaan emosi. Hal ini menjadi dasar bagi anak untuk beradaptasi di lingkungan sosial serta membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan sosial emosional anak, baik yang berasal dari lingkungan maupun faktor bawaan. Artikel ini akan membahas berbagai faktor tersebut secara rinci.

1. Faktor Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang membentuk perkembangan sosial emosional anak. Hubungan anak dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga lain memainkan peran kunci dalam pembentukan identitas dan kemampuan emosional. Pola asuh yang diberikan orang tua, seperti kasih sayang, perhatian, dan pengajaran nilai-nilai moral, sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Pola asuh yang hangat dan suportif membantu anak merasa aman dan percaya diri, sehingga mereka mampu mengembangkan keterampilan sosial yang baik. Sebaliknya, pola asuh yang otoriter atau kurang responsif dapat menghambat perkembangan emosional anak, yang sering kali berdampak pada ketidakmampuan mereka mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

2. Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga di mana anak belajar bersosialisasi. Interaksi dengan teman sebaya, guru, dan lingkungan sekolah membantu anak mengembangkan kemampuan sosial seperti kerja sama, berbagi, dan memecahkan konflik. Guru yang mendukung dan menciptakan lingkungan yang inklusif dapat memfasilitasi perkembangan emosional anak.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dan kerja kelompok di sekolah memberikan kesempatan bagi anak untuk melatih empati, toleransi, dan kemampuan komunikasi. Sebaliknya, lingkungan sekolah yang kurang kondusif, seperti adanya bullying, dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan sosial emosional anak.

3. Pengaruh Teman Sebaya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline