Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ulfa Dewi

Pembelajar sepanjang hayat

Memperingati Hari Sumpah Pemuda Bersama Sobat Budaya

Diperbarui: 1 November 2016   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Kegiatan | dokpri

Minggu, 30 Oktober 2016, bertempat di Galeri Indonesia Wow, SMESCO, para relawan yang tergabung dalam komunitas Sobat Budaya mengadakan kegiatan yang berjudul “Discover Your Contribution in Preserving Traditional Culture” dalam rangka memperingati  Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan ini diikuti sekitar 70 orang dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, aktivis, pegawai, pengusaha dan lain-lain. Acara dimulai dari pukul 09.00 dan berakhir 17.00 WIB.

Acara pertama adalah ice breaking, kemudian dilanjutkan dengan SMESCO TOUR. Peseta diajak berkeliling melihat kerajinan tradisional, furnitur, makanan khas, dan baju adat yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya mengenai produk-produk yang ada di SMESCO, produk-produk tersebut didatangkan langsung dari daerah asalnya dan benar-benar menggunakan bahan asli seperti kulit binatang buaya, bulu burung, serat kayu dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut dipajang untuk pameran sekaligus dijual dengan harga yang terjangkau. Penjaga yang selalu stand by di anjungan per daerah kebanyakan juga didatangkan langsung dari daerah anjungan tersebut, sehingga peserta dapat mengeksplor pengetahuan sebanyak-banyaknya mengenai produk daerah.

Setelah touring peserta menerima materi dari Siti Wulandari (Wulan) mengenai Gerakan Sejuta Data Budaya, ia merupakan ketua umum dari komunitas Sobat Budaya. Dalam kesempatan itu, Wulan mengenalkan apa itu Sobat Budaya dan kegiatan apa saja yang sudah dan akan dilakukan Sobat Budaya. Sobat Budaya merupakan komunitas yang mempunyai tujuan untuk melestarikan dan menyelamatkan budaya Indonesia dari kepunahan melalui pendataan budaya. Pendataan dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan (ekspedisi budaya) atau daerah yang disasar dan berkomunikasi dengan masyarakat pemilik budaya, kemudian hasil dari ekspedisi tersebut  ditulis dan dikirim ke Perpustakaan Digital Budaya Indonesia,  harapannya data-data yang terkumpul dari Sobat Budaya akan menjadi sebuah pusat informasi data budaya Indonesia.

Pembicara yang kedua adalah Hokky Situngkir, inisiator dari program Gerakan Sejuta Data Budaya, alumni dari program studi elektro ITB. Beliau sudah mendapatkan banyak prestasi dan penghargaan dari berbagai lembaga dan pemerintah.  Pak Hokky merupakan penulis buku yang berjudul Kode-Kode Nusantara. Ia menjelaskan penelitian tentang hubungan-hubungan yang ada dalam produk budaya seperti motif ukir, lagu, bahkan sambal melalui ilmu matematika. Meskipun latar belakang pendidikan beliau adalah ilmu elektro namun beliau mempunyai kepedulian yang sangat tinggi terhadap eksistensi budaya Indonesia. Modernisasi dan tingkat kepedulian masyarakat Indonesia khususnya pemuda terharap aset budaya semakin menurun, sehingga sangat mungkin aset-aset budaya Indonesia akan punah dan hilang oleh waktu. Oleh karena itu pendataan budaya sangat penting untuk dilakukan.

Di penghujung acara, peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tiga agenda terdekat yang akan diadakan oleh komunitas Sobat Budaya. Agenda yang terdekat adalah Peta Kuliner di bulan November, Launching buku Kode Nusantara dan Seminar Nasional yang akan diadakan di bulan Desember. Peserta diminta untuk memilih menjadi panitia di salah satu kegiatan tersebut dan diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga aset budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline