Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ulfa Dewi

Pembelajar sepanjang hayat

#akurapopo, Eksistensi Bahasa Jawa dalam Ungkapan Motivasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sering sekali kita melihat hastag #akurapopo ini ada di setiap status,perbincangan atau percakapan dalam media sosial seperti twitter, facebook, BBM, whatsapp dan lain-lain. Kata "aku ra popo" ini sebenarnya mempunyai arti "aku tidak apa-apa", "aku tidak kenapa-kenapa", atau "aku baik-baik saja". Labih tepatnya, kalimat "aku ra popo" ini berasal dari bahasa Jawa, akumempunyai arti aku atau saya, ra merupakan hasil reduksi dari kata ora yang mempunyai arti tidak. Sedangkan kata popo sebenarnya merupakan proses reduplikasi dari opo yang menjadi opo-opo (dalam penulisan bahasa Jawa baku, opo ditulis apa, opo-opo ditulis apa-apa) kemudian mengalami proses reduksi dan hanya menyisakan suku kata terakhir po, yang mempunyai arti apa-apa (bahasa Indonesia), namun jika ditulis atau diucapkan setelah kataora, kalimat ora popo menjadi kesatuan yang bermakna baik-baik saja atau tidak masalah. Oleh karena itu, kalimat aku ra popo ini sebenarnya menjelaskan suatu keadaan penutur atau penulis yang baik-baik saja.

Namun jika kalimat tersebut dihadapkan pada kondisi sekarang, kalimataku ra popo ternyata mempunyai makna tersirat didalamnya. Kalimat tersebut sebenarnya malah ingin mengungkapkan suatu keadaan yang berlawanan dengan makna aslinya. Peggunaan kalimat tersebut diperjelas dengan pemberian background sebuah gambar yang seolah-olah ingin menjelaskan bahwa penutur atau penulis tidak apa-apa meskipun ia dalam suatu kesulitan atau kesusahan dan kesakitan. Misalnya dalam sebuah gambar seseorang yang tenggelam, namun kedua tangannya masih sempat mengacungkan jempol untuk memberi isyarat bahwa dia baik-baik saja dan tidak membutuhkan pertolongan, dan kalimat aku ora popo pasti tidak ketinggalan menghiasi gambar tersebut.

Boleh saja dan mungkin memang bisa ditebak bahwa seorang penutur atau penulis kalimat aku ra popo sebenarnya adalah seseorang yang sedang mengalami masalah. Kenapa demikian? Sudah suatu hal yang normal bagi setiap orang ketika mempunyai masalah, mereka berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum agar tidak dikatakan pengecut dan cengeng. Mungkin mereka juga tidak ingin dikasihani dan membuat susah orang lain. Sehingga kalimataku ra popo menjadi suatu motivasi tersendiri bagi seseorang yang sedang mempunyai masalah.

Dalam studi psikologi Abin Syamsuddin Makmun (2003) menyebutkan bahwa tingkat ketabahan, keuletan dan kemampuan menghadapi rintangan dan kesulitan menjadi salah satu indikator motivasi seorang individu. Jadi agar seseorang tabah, ulet dan mampu menyelesaikan suatu permasalahan ia harus mempunyai alasan atau suatu motivasi bagi dirinya sendiri. Baik itu datang dari diri sendiri maupun orang lain (lingkungan).

Aku ra popo memang sebenarnya mempunyai makna yang mendalam jika kita perhatikan secara teliti. Ia bukan hanya hastag yang ditulis cuma-cuma dan sembarangan, lebih dari itu ia juga mempunyai makna tersirat.

Kemudian kenapa aku ra popo yang berasal dari bahasa Jawa ini menjadi kalimat yang sedang ngetrend saat ini? Tidak dapat dipungkiri lagi, memang suku Jawa adalah suku yang jumlahnya terbesar di Indonesia, orang Jawa pun menyebar ke seluruh daerah di Indonesia dengan berbagai alasan (kerja, menuntut ilmu, dll), jadi tidak heran ketika kalimat aku ra popomuncul, kemudian menyebar dengan cepat lantaran orang Jawa yang ada dimana-mana menjadi katalisator dari penggunaan kalimat aku ra popo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline