Lihat ke Halaman Asli

Kata-katamu, Kualitas Dirimu !

Diperbarui: 26 April 2016   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat ini, penggunaan media sosial sebagai media untuk mengungkapkan isi hati dan menggambarakan keseharian sudah bukan menjadi hal yang tabuh lagi bagi semua orang. Mulai dari mencurahkan isi hati pada media sosial yang sifatnya diaryseperti Facebook, twitter,hingga media sosial yang sifatnya menggambarakan kehidupan sehari-hari seperti Instagram, BBM,danPath.

Semua media sosial tersebut memiliki tempat dihati masing-masing bagi para peminatnya. Banyak orang merasa terbantu dari penggunaan media-media sosial tersebut. Namun tidak jarang, dari celotehan-celotehan itu lah yang kerap kali menimbulkan kesalah pahaman dalam bertutur kata. Tidak sedikit orang yang tersandung dalam masalah yang bermula dari celotehannya di media sosial, sebut saja Ahmad Dhani Versus farhat Abbas, Farhat Abbas Versus Fenni Rose, hingga Florence, mahasiswi S2 Universitas Gajah Mada yang tersandung masalah penghinaan daerah istimewa Jogjakarta.

Hal ini membuktikan bahwa kurangnya kedewasaan dalam penggunaan media sosial dalam arti yang sebenarnya. Mereka yang saya sebutkan diatas bukan berasal dari kalangan yang kurang pngetahuan dalam hal pendidikan, justru malah sebaliknya. Mereka seolah lupa apa yang sudah mereka dapatkan di bangku sekolah dulu, rasa tanggung jawab, tengggang rasa, sopan santun yang pada dasarnya sudah kita dapatkan dibangku sekolah dasar dulu. 

Media sosial sejatinya dalah media yang dibuat untuk memudahkan kita untuk berinteraksi antara satu sama lain dengan cepat. Bukan malah sebagai wadah untuk beradu argumen yang dilhat oleh orang banyak terutama anak-anak dibawah umur yang ditakuti ikut mencontoh perilaku mereka, mengingat media sosial ini tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja.

Ada baiknya kita lebih dewasa dalam menggunakan internet, jika benci pada sesuatu ada baiknya tidak dipaparkan di media sosial, apalagi jika sudah miliki nama yang cukup tenar dalam media. Media sosial adalah media untuk bersosialisasi, media sosial bak pisau bermata dua jika kita tidak cermat dalam menggunakannya, karea penggunaan media sosial sejatinya bisa mempermudah hidup dan jika tidakcermat bisa menyeret kita keranah hukum. Jika ingin mengungkapkan kekecewaan pada sesuatu, hendaknya menggunakan kata-kata yang dapat membangun agar sesuatu yang dikecewakan itu bisa lebih baik lagi, sehingga hal-hal tidak terpuji diatas bisa terhindarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline