Lihat ke Halaman Asli

Melawan Lupa : Pancasila adalah Landasan Pembentuk Karakter Bangsa!

Diperbarui: 29 Maret 2016   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jika anda adalah orang Indonesia maka anda sejatinya sudah tidak asing dengan  PANCASILA. Pancasila adalah dasar atau landasan ideologi bagi kita masyarakan Indonesia.  Kita mengenal Pancasila sejak berada di sekolah Dasar dulu, Pancasila terdiri dari 5 sila,  diantaranya :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanuasiaan Yang adil dan Beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyarawatan

Perwakilan.

5. Keadilan Bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masing-masing dari sila memiliki arti yang sangat fundamental. Pancasila sudah sangat lengkap dan komplit untuk dijadikan landasan dalam mewakili segala aspek dalam berkehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Masyarakat yang mempunyai keyakinan akan aspek religius, yang menanamkan rasa adil dan beradab terhadap sesama, serta menjunjung tinggi rasa persatuan bagi sesama. Pancasila merupakan dasar negara kita untuk berdiri tegak sehingga dapat menjadi negara yang bermartabat dan bermoral.

Namun, banyak dari kita yang hanya sekedar tau apa itu Pancasila, menghafal apa itu Pancasila, namun tidak paham dan mengerti tentang begitu besar nilai yang terkandung didalam Pancasila. Banyak yang terjadi saat ini, orang-orang yang berprilaku melenceng dari ajaran Agama, banyak yang seolah-olah diri paling benar, lebih mementingkan kepentingan pribadi dari kepentingan umum. Hal seperti sangat sungguh disayangkan, mengingat pancasila adalah yang sangat penting bagi negara kita. 

Hal yang mengejutkan terjadi beberapa waktu lalu, sosok public figure yang secara live ditelevisi swasta yang menjadikan pancasila sebagai bahan guyonan entah ia sadar atau tidak, sengaja atau tidak sengaja, hal itu sangat menyakitkan bagi kita bangsa Indonesia. Kalu sosok yang dielu-elukan saja sangat gampang melakukan kesalahan seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan banyak yang akan menirunya. Hal itu sangat disesalkan banyak pihak, dimana Pancasila  pada dasarnya adalah sebagai panduan atau pedoman untuk membantuk generasi bangsa. Dalam 5 butir Pancasila kita diajarkan untuk melakukan segala kebaikan, 5 sila mewakili semua sikap yang seharusnya dilakukan bagi masyarakat, Jika figur yang notabene nya adalah sosok yang dilihat, dikagumi bahkan diikuti oleh banyak kalangan seharusnya bisa menjadi contoh yang baik, bukan malah sebaliknya.

Bung Karno pernah berkata : Jasmerah ! Jasmerah ! jangan pernah melupakan sejarah !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline