Lihat ke Halaman Asli

Ni Nyoman Ayu trisnayani

Mahasiswa Undiksha

Umanis Galungan di Tengah Pandemi Pasar Pergung Ditiadakan Lagi

Diperbarui: 11 November 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah umat hindu melaksanaakan hari raya galungan, sehari setelah hari raya galungan yaitu pada hari kamis, 11 november 2021 umat hindu merayakan umanis galungan tepat nya pada kamis atau wraspati umanis wuku dungulan. 

Biasanya umat hindu Dalam merayakan umanis galungan melaksanakan bebagai aktivitas yaitu berkunjung ke rumah keluarga, melukat, 

Adapun yang berkunjung ke tempat wisata. Tetapi pelaksanaan hari umanis galungan ini tidak hanya melaksanakan aktivitas secara sekala namun juga harus diimbangi dengan niskala

Pada saat merayakan hari raya umanis galungan kita mengucapkan rasa Bahagia dengan mengunjungi atau silaturahmi dengan keluarga ini juga merupakan wujud Bahagia kita setelah merayakan kemenangan dharma namun tidak lupa kita juga harus melaksanakan persembahyangan ke pura kawitan Sehingga disaat Umanis Galungan tidak hanya bersenang-senang secara niskala saja, tetapi juga perlu keseimbangan atau harmonisasi antara religius dan spiritual sekala maupun niskala.

Karena itu, kalau berada di bali dan dekat dengan kawitan atau pedarman, bersembahyangan atau tangkilah ke sana. misalnya tidak bisa untuk pergi ke kawitan, bisa melaksankan persembahyangan pada merajan masing-masing begitulah sehingga di merajan ada palinggih Padmasari yang ada ornamen angsanya.

 Hal yang terpentingdalam merayakan kemenangan dharma merasa bagia, terbebas dari pengaruh Sang Tiga Buta,sad ripu, Tri Mala, dasa mala, Sapta Timira didalam sehari-hari.

Sebelum umat hindu melaksankan persembahyangan di kawitan di pagi hari nya itu biasanya melaksanakan nglungsur banten pada merajan. 

Setelah umat hindu melaksanakan persembahyangan pada kawitan masing-masing umat hindu di bali pada saat umanis galungan biasa nya jalan-jalan untuk menghilangkan penat, umat hindu di bali biasanya pergi kepantai untuk melukat atau ke tempat wisata untuk sekedar jalan-jalan

Bagi masyarakat kabupaten jembrana pasti tidak asing lagi dengan pasar malam yang berada di Lapangan Umum Pergung, Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, selalu dijadikan sebagai lokasi primadona yang dikunjungi oleh masyarakat jembrana pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Seperti saat Umanis Galungan. Pasar ini hanya di buka pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasar mala mini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat mulai pagi hari.

Selain menjual baju dan perabot rumah tangga yang dijual dengan harga yang sangat murah, wahana bermain anak di pasar musiman ini disebut sebagai Pasar TC atau Tegal Cangkring, ini menjadikan daya Tarik untuk dating berkunjung ke pasar malam ini. Bahkan, beberapa masyarakat sengaja untuk pergi dengan mengajak rombongan anak-anak yang diangkut menggunakan mobil pick up. Dan petugas kepolisian yang mengatur lalu lintar di jalan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline