Permintaan agregat bisa direpresentasikan atau digambarkan dalam sebuah kurva yang biasa kita sebut dengan kurva permintaan. Dalam kurva permintaan agregat memiliki kemiringan negatif dari kiri ke kanan bawah. Bentuk kurva ini pada dasarnya disebabkan oleh pengaruh tingkat harga terhadap permintaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, investasi dan ekspor bersih.
Kita akan bahas bahwa pergeseran kurva permintaan agregat mempunyai faktor - faktor yang menjadikan pergeseran kurva permintaan. Adapun faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat ialah sebagai berikut :
a. Perubahan tingkat konsumsi
Dalam hal ini pergeseran tingkat konsumsi akan menyebabkan pergeseran kurva agregat. Ini bisa saja terjadi karena perubahan konsumsi ketika terjadi peningkatan kesadaran masyarakat untuk menabung atau pemberlakuan pajak pemerintah sehingga tingkat konsumsi masyarakat akan menurun.
b. Perubahan tingkat investasi
Dalam hal ini perubahan tingkat investasi juga akan berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan. Yang mana perubahan pajak atau meningkatnya jumlah uang yang beredar menyebabkan penurunan tingkat suku bunga dalam jangka pendek. Kondisi ini akan menstimulus investor untuk melakukan pinjaman uang untuk meningkatkan aktivitas investasinya karena rendahnya biaya peminjaman modal yang terjadi akibat penurunan tingkat suku bunga yang terjadi.
c. Perubahan ekspor netto
Dalam hal ini kejadian yang menyebabkan perubahan tingkat ekspor netto suatu negara pada tingkat harga berapapun dipasar merupakan faktor yang mendorong terjadinya pergeseran kurva permintaan agregat. Misalnya kita ambil contoh penurunan ekspor Indonesia ke Amerika. Penurunan ini tentu berkontribusi dalam terjadinya pergeseran nilai ekspor netto negara Indonesia sehingga akhirnya menjadi kurva permintaan agregat. Penurunan ini di tandai dengan pergeseran kurva ke kiri.
d. Perubahan pengeluaran pemerintah
Dimana berbagai perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan adanya perubahan belanja pemerintah merupakan faktor langsung yang dapat mendorong menurunnya permintaan agregat. Misalnya kita beri contoh ketika pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai di setiap kabupaten/kota. Kebijakan ini tentu akan langsung berkaitan dengan peningkatan jumlah barang yang berlaku dipasar, sehingga akhirnya akan mendorong pergeseran kurva permintaan agregat ke kanan, dan sebaliknya bila pemerintah langsung mengurangi belanja, maka kurva permintaan agregat bergeser kekiri.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Terimakasih !