Lihat ke Halaman Asli

Ayu SittaDamayanti

Ingin jadi manusia baik

Lapangan Harapan

Diperbarui: 19 November 2024   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lapangan hijau harapan terpancar,
Bola bundar berlari, mimpi pun mengakar.
Namun di tribun, ekspektasi mekar,
Sorak-sorai berubah jadi seminar!

"Kita pasti juara!" seru dengan lantang,
Walau baru kick-off, semua sudah bimbang.
Gol pertama? "Itu hanya keberuntungan,"
Gol lawan? "Wasitnya pasti dibayar terang-terangan!"

Strategi pelatih jadi bahan canda,
"Kok formasinya kayak lagi bercanda?"
Semua jadi pakar, berlomba di depan layar kaca,
Seolah lupa untuk saling berkaca.

Namun di lapangan, mereka terus berlari,
Berpeluh, bertarung, walau dihujani caci.
"Bawa Indonesia ke Piala Dunia!"
Padahal jersey baru saja disablon warnanya.

Ekspektasi melambung ke awan biru,
Lupa bahwa sayap pemain baru juga tumbuh tuk terbang maju.
Kita ingin keajaiban dalam satu malam,
Tapi lupa, keajaiban pun butuh latihan berulang.

Namun begitulah kita, bangsa penuh cinta,
Pada bola bundar dan drama tak terkira.
Jadi mari tertawa, beri mereka ruang,
Karena juara sesungguhnya adalah mereka yang tak gentar berjuang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline