Lihat ke Halaman Asli

Ayu SittaDamayanti

Seorang ibu rumah tangga jebolan ilmu hukum, pecinta sastra dan parenting

Cerita Gerbong KRL Melepas Senja

Diperbarui: 30 Juli 2024   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber:Dok.Pri)

Menunggu tapi tak selamanya, daya tampungku hanya bagi para jawara pelari ulung.

Siapa cepat dia dapat menikmati ragaku yang bermandi cahaya jingga 

Wajah-wajah letih menghiasi ragaku yang mereka sebut gerbong.

Seketika mereka hanyut dalam keheningan di tengah keramaian ragaku.

Terlelap dalam laju perjalanan, tenggelam dalam gadget, larut dalam obrolan keluh kesah hari berat, tawa muncul dari obrolan receh. 

Lajuku menyusuri rel berpayung langit yang perlahan mulai redup.

Berhenti di setiap stasiun melepas hiasan jiwa kelelahan untuk melanjutkan kehidupan.

Langit semakin redup, senja perlahan pamit. Seruan menghadap Sang Pencipta mulai menggema. Pertanda satu hari berlalu lagi. Gerbongku masih menuju stasiun terakhir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline