Lihat ke Halaman Asli

Ayu SittaDamayanti

Seorang ibu rumah tangga jebolan ilmu hukum, pecinta sastra dan parenting

Kartini dalam Gerbong Kereta

Diperbarui: 22 April 2024   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: DokPri)

Terlahir sebagai perempuan masa kini, satu kata yang bisa terlontar 'Beruntung'. 

Teringat ketika kecil dulu, aku sering mendapat cerita dan petuah dari nenekku di selatan kota Yogyakarta.

Beliau bilang kala itu, jadi perempuan itu paling tidak, harus bisa 3 M yaitu, menjahit, memasak dan merias. 

Kenapa? Ternyata menurut beliau. Selain untuk menyenangkan suami juga bisa menjadi bekal untuk membantu mencari nafkah.

Jika bisa menjahit, maka bisa buka jahitan. Jika pandai memasak maka bisa jualan makanan dan minuman, jika pandai merias maka bisa membuka jasa rias ataupun membuka salon kecantikan. Kalau tidak bisa 3 M itu, maka haruslah rajin sekolah, cari ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa bekerja kantoran. Begitu pesannya kala itu.

Seiring bertambahnya usia, kusadarai pesan nenekku dulu sangatlah benar. Sebagai perempuan, sebenarnya adalah anugerah, karena ia mampu beradapatasi dengan sangat cepat, itu adalah bawaan alam dari Sang Pencipta. 

Lihat saja di era sekarang ini, betapa banyak perempuan-perempuan hebat disela-sela kesibukan menjaga keluarga ia juga mampu membuka bisnis kuliner, kecantikan, fashion, dan masih banyak bidang bisnis lainnya yang dilakukan baik secara on line maupaun offline. Ada pula yang Bersinar melalui tulisan-tulisan mereka di berbagai platform kepenulisan. 

Kesempatan berkarir bagi perempuan yang semakin luas tentulah tak bisa kita nikmati tanpa perjuangan para pendahulu kita. Dimulai dari para pejuang & perintis kemerdekaan perempuan kita seperti R.A Kartini, Cut Nyak Dien dan masih banyak tokoh lainnya yang mampu membuka jalan bagi kita para perempuan Indonesia menunjukkan sinar terang melalui karya-karya yang luar biasa.

Kita perempuan Indonesia, ibarat di dalam gerbong kereta. Terus melaju, tak gentar berdesakan dan berlarian mengejar waktu demi kehidupan yang lebih baik.

Perempuan dengan pilihan karir yang semakin banyak, menempati gerbongnya masing-masing untuk saling menginspirasi dalam berkarya tanpa meninggalkan jati diri sebagai madrasah pertama bagi para penerus bangsa kelak.

Selamat hari Kartini, duhai para perempuan Indonesia. Teruslah bersinar apapun yang terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline