Tiap hari begini? Ada yang sama? Meski bersyukur berkantor di Bogor, karena dengan commuter line, berarti saya melawan arus. Tandanya, kondisi gerbong commuter line arah Bogor lebih nyaman.
Tak perlu berdesak-desakan, meski berangkat habis subuh tapi bisa tidur di bangku commuter line ketika menuju ke kantor di Bogor.
Kendalanya hanya satu, yaitu akses jalan menuju stasiun terdekat dari rumah saya di pinggiran kota Bekasi sangatlah tak bersahabat
Demi waktu tempuh yang lebih singkat, saya memilih berangkat ke kantor dari stasiun Tanjung barat, hanya butuh waktu 43 menit untuk tiba di stasiun Bogor.
Setelah Subuh saya akan bergegas menuju stasiun, akses jalan masih nyaman & bersahabat karena belum banyak yang menulai aktivitasnya melewati jalan raya.
Bisa di bilang, waktu keberangkatan terasa lebih santuy.
Tantangan berat terjadi ketika jam kepulangan.
Mau turun di stasiun Bekasi, rute kereta memerlukan waktu tempuh yang lebih panjang. Belum lagi, jalanan di kota Bekasi mana ada yang tak macet di jam - jam sibuk. Pilihan saya akhirnya jatuh untuk turun kembali di stasiun Tanjung barat, namun setali tiga uang ya rupanya.
Belum lagi ketika hujan turun, banyak akses jalan tertutup banjir. Alamak, beginilah rasanya jadi pejuang waktu diantara besi beroda yang sering kali tak bisa bergerak sama sekali.
Sepertinya ini harus menjadi PR besar bagi instansi terkait untuk menemukan solusi memperbaiki akses jalan yang menghubungkan ke alat transportasi publik. Utamanya untuk yang berdomisili di Bekasi.