Refleksi Terbimbing - Pembelajaran modul tiga mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid menitikberatkan pada peran seorang pemimpin secara langsung.
Pemimpin yang kreatif akan menemukan program-program yang inovatif pula yang akan menghargai suara dan pilihan murid sehingga kegiatan tersebut selalu berdampak pada tumbuhnya rasa kepemilikan murid.
Hal-hal yang menarik pada pembelajaran pengelolaan program yang berdampak pada murid adalah:
1. Pemikiran yang kreatif
Pemimpin tidak hanya perlu untuk memiliki sifat kepemimpinan yang mengayomi, tetapi juga perlu untuk terlatih berpikir kreatif. Kreatif dalam pemecahan masalah, menyusun program, dan menggerakkan rekan sejawatnya. Seperti halnya, mengimbangi kodrat zaman untuk menyelaraskan program-program yang melibatkan murid secara keseluruhan.
2. Kesiapan untuk menjadi seorang pemimpin
Untuk menjadi seorang pemimpin pembelajaran, "jam terbang" memang sangat diperlukan. Namun, sebagai langkah awal, kita perlu untuk mengetahui peran penting yang harus kita emban nantinya.
Bersama dengan rekan sejawat, seorang pemimpin harus mampu untuk mengajak mereka tumbuh, belajar, dan bergerak bersama. Melalui modul tiga di Pendidikan Guru Penggerak ini, CGP disiapkan untuk membawa bekal ketika nantinya menjadi seorang pemimpin.
Setelah menyelesaikan materi modul tiga, saya menemukan hal-hal yang mengejutkan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid, yaitu program sederhana dan konvensional pun dapat kita kelola dengan menggantikan paradigmanya.
Poin yang paling penting adalah bagaimana kita mengusahakan program tersebut dengan murid sebagai pusatnya. Mempercayakan murid untuk berkreasi dengan cara belajar, berkegiatan, dan menampilkan kemampuan sesuai dengan pemahamanannya.
Dengan mengetahui betapa pentingnya melibatkan murid dalam setiap program yang kita buat, maka kita perlu berusaha untuk mengeksplorasi metode, berkolaborasi dengan teman sejawat, dan menyusun lebih banyak lagi program-program serta praktik baik untuk mendukung tumbuh kembang para peserta didik.
Selanjutnya, menghargai suara murid dan membimbing mereka dengan pilihannya sehingga terwujudlah rasa kepemilikan pada dirinya.