Lihat ke Halaman Asli

Ayu SekarAlief

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Bahasa Korea Menjadi Bahasa Kedua Disaat Pandemi COVID-19, Benarkah Itu?

Diperbarui: 9 Mei 2020   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia saat ini dihebohkan dengan munculnya Pandemi COVID-19 atau disebut juga Corona Virus Disease yang membawa dampak serius akan kehidupan sehari-hari masyarakat. Akibat dari penyakit ini ekonomi dan politik menjadi kian melemah. Virus ini pertama kali ditemukan di Negara China tepatnya berada di Wuhan yang berada di Provinsi Hubei. Saat itu Virus ini kabarnya menyebar di pasar Wuhan yang diduga penyebarannya lewat hewan tak lazim yang dikonsumsi di daerah sana, contohnya ada ular, kelelawar, anjing, kucing, dan masih banyak lagi yang tak lazim dan bisa juga dikategorikan hewan buas yang tak layak makan. Saat itu juga kota Wuhan menjadi kota mati karena pelarangan aktivitas diluar rumah atau bisa disebut juga dengan sistem lockdown. Para warga yang terpaksa mengurung diri dirumah menyemangati warga lainnya dengan meneriaki kalimat jiayou, yang berarti semangat. 

Virus Corona atau COVID-19 ini merupakan kumpulan virus yang bisa menyerang atau menginfeksi saluran pernapasan. Gejala Virus Corona atau COVID 19 dapat menyebabkan penderitanya mengalami infeksi saluran pernapasan, salat satu gejalanya yaitu seperti : Flu, batuk, pilek, demam, sakit tenggokan dan sakit kepala. Penularan virus corona awalnya diduga karna dari virus hewan yang dipegang manusia, namun saat ini diketahui bahwa virus corona dapat menular dari manusia ke manusia.  Sekitar 80% orang yang terinfeksi Virus Corona bisa pulih jika bisa menjaga pola hidup sehat dan mengikuti saran dokter. Menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah penularan Virus yang mematikan ini. PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) sangat di sarankan dokter untuk mdilakukan disaat-saat seperti ini, karna dengan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat akan menjaga imun tubuh kita dari Virus yang berbahaya. Beberapa orang yang terkena virus corona ini rata-rata akan mengalami kesulitan bernapas dan dapat merusak bagian paru-paru pada manusia. Menurut WHO, virus corona Covid 19 menyebar dari orang ke orang melalui berjabat tangan, tetesan kecil baik dari mulut maupun hidung yang bisa menyebar atau terinfeksi pada saat batuk atau menghembuskan nafas. Saat keluar rumah kita dianjurkan oleh pemerintah untuk memakai masker, karna dengan memakai masker kita bisa menghambat penularan virus dan masker juga mencegah kita untuk menyentuh wajah secara langsung.

Di kemudian hari yang dikhawatirkan pun terjadi Virus ini pun masuk ke Indonesia, diawali dengan warga Indonesia yang merupakan guru dansa yang diperkirakan terkena Virus Corona ini dari temannya WNA asal Jepang yang saat itu bekerja di Malaysia yang kemudian berdansa dengan guru dansa ini. Selang dua hari pasien terkena batuk dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit. Namun saat itu pihak Rumah Sakit hanya memberikan rawat  jalan.Tetapi penyakitnya yang diderita belum juga sembuh malah menjadi sesak nafas, akhirnya pasien memutuskan kembali ke Rumah Sakit dan dinyatakan positif Corona. Lalu penyakit ini dengan cepat menyebar luas ke berbagai wilayah diseluru dunia, salah satunya yaitu Indonesia menjadi dampak penyebaran Virus Corona ini. Kini semua wilayah berzona merah kecuali daerah Madura tepatnya daerah Sampang dan Sumenep yang sampai saat ini belum ada warganya yang positif Virus Corona. Berbagai tindakan pun dilakukan pemerintah diantaranya sterilisasi daerah yang biasanya ramai aktivitas seperti kafe, taman kota, alun-alun, pasar dan lain-lain yang sekiranya yang tidak terindikasi akan keramaian. 

Demi mendukung dan memperlancar usaha pemerintah masyarakat berperan aktif dalam membantu dan bekerjasama dengan masyarakat agar virus ini kian mereda, yaitu dengan cara berdiam diri dirumah, lalu ketika ingin keluar dianjurkan selalu memakai masker dan hindari keramaian, jangan lupa jika sesudah memegang sesuatu alangkah baiknya kita mencuci dengan sabun maupun handsanitizer agar kuman mati  dengan sendirinya. Namun masyarakat Indonesia nampaknya sangat memanfaatkan waktu luang yang ada agar tidak jenuh dirumah. Contohnya saja banyak masyarakat yang iseng membuat tiktok, memanfaatkan waktu berkebun berkumpul bersama keluarga, mengasah skill memasaknya dan ada juga yang mengisi waktunya dengan melihat drama korea terbaru. Berbagai macam usia tidak dipungkiri tidak ada yang tidak suka dengan Drama Korea, dari kalangan muda hingga para orang tua. 

Drama Korea merupakan mini seri dari Negara Korea Selatan berbeda dengan Sinetron Indonesia yang di setiap episodenya durasinya lebih banyak dan episode yang sampai ribuan. Drama Korea atau biasa disebut juga dengan Drakor ini hanya berepisode 16 sampai 20 an saja, sehingga tidak membuat penonnya merasa kejenuhan dan bosan. Baru-baru ini publik ramai akan kemunculan Drama Korea salah satunya Crash Landing On You dan Itaewon Class. Crash Landing On You merupakan drama yang menceritakan tentang Yoon Se Ri yang merupakan seorang pewaris dari keluarga kaya di Korea Selatan. Dalam sebuah insiden, paralayang yang Yoon Se Ri gunakan harus mendarat di Korea Utara karena terpaan angin kencang. Sementara, seorang perwira Korea Utara, Ri Jung Hyuk, berusaha menyelamatkan dan melindungi Yoon Se Ri agar ia bisa kembali ke Korea Selatan. Berkat kejadian tersebut, Jung Hyuk jatuh cinta kepada Yoon Se Ri. Sedangkan Itaewon Class sendiri bercerita tentang seorang pemuda bernama Park Sae Roy yang berkelahi dengan teman sekelasnya bernama Jang Geun Won yang sudah membully temannya. Suatu hari kecelakaan menimpa ayahnya Sae Roy dan ternyata akibat dari perbuatan ayahnya Jang Geun Won. Mengetahui hal ini Sae Roy pun tidak tinggal diam dan ia memukul Jang Geun Won lagi. Ia pun dimasukan ke penjara dan dendamnya mulai besar.

Kejadian tersebut pun lantas membuat Netizen Indonesia ramai akan pemberitaan Drama tersebut yang berbuntut dengan penggunaan kosa kata Korea yang menjadi kosa kata sehari-hari misalnya saja Ottoke, Ne, Aniyo, Annyeong haseyo, Kamsahamnida, Mianhae, Komawo dan masih banyak lagi. Dan terkadang para warga Indonesia mengikuti logat orang Korea yang terdengar lucu. Kejadian lucu terulang ketika Ibu mereka memanggil anaknya, namun anaknya masih terhanyut dalam Drama tersebut dan merespon ibunya dengan kata wae, yang brarti kenapa. Dan masih banyak lagi kejadian lucu yang lainnya. Kosa kata yang banyak digunakan juga salah satunya adalah “Saengil Chukha Hamnida” yang berarti Sulamat Ulang Tahun. Biasanya orang Fandom yang artinya fanatik Korea mengucapkan “Saengil Chukha Hamnida” sebagai pengganti kata Selamat Ulang Tahun kepada temannya.

Penulis              :

1. Mery Yulita                        201810170311349

2. Ayu Sekar Alief            201810170311380

 

Mahasiswa Akuntansi Semester 4 Universitas Muhammadiyah Malang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline