Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sang Pencuri Harapan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengendap di bawah lorong cahaya

Berjinjit menghindari decit malam sunyi

Aku terus melangkah

Mengendus

Berusaha tak ada detik yang mengekoriku

Nafasku memburu, terengah-engah dalam usahaku tak bersua

Takut ada bayang masa lalu yang mengetahui aku melarikan diri

Sampai pada pintu yang ku mau

Aku pelan memutar lubang

Menjaga angin tak mendengar putaran kunci

Sampai klik terdengar dari jiwa..

Aku bersiap

Kabur dari jeruji putus asa

Untuk pergi mencuri harapan baru




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline