Lihat ke Halaman Asli

Bisa Ditunggu

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Si Nurdin (bukan ketua PSSI) pergi ke tukang jahit sambil membawa tiga potong celana jeans yang ingin dia permak. Di atas kios tukang jahit itu tertulis besar-besar "TERIMA SEGALA MACAM JAHITAN. BISA DITUNGGU." Nurdin senang juga, karena berarti dia bisa segera memakai celana-celana kesukaannya itu.

Nurdin: "Sore, Bang, ini gue ada jahitan nih, bisa ditunggu kan?"

Penjahit: "Oh, oke. Bisa, Pak."

Nurdin (sambil mengacungkan jempol): "Siiip..."

Dengan wajah ceria, si Nurdin duduk di kursi yang ada.

Satu jam berlalu, dan ketiga celana yang ia bawa belum juga disentuh oleh sang penjahit. Nurdin mulai gelisah. Matanya berkali-kali melirik jam di dinding. Sang penjahit masih sibuk mengerjakan jahitan lainnya.

Nurdin (mulai tidak sabar): "Bang, kapan nih jahitan gue kelar?"

Penjahit (sambil tetap menjahit): "Ya, paling cepet besoklah, Pak. Lagi banyak kerjaan nih.. "

Nurdin: "Loh, katanya tadi bisa ditunggu? Gimana sih?!"

Penjahit: "Oh, Bapak mau menunggu?"

Nurdin: "Iya dong, tadi kan janjinya bisa ditunggu, makanya gue nongkrong di sini. Kalo gini namanya nggak sesuai iklannya dong?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline