Lihat ke Halaman Asli

Ayu Rizki Azaria Utami

Mahasiswa Program Studi S1 Psikologi Universitas Airlangga

Melihat Pembentukan Karakter dari Nilai Budaya Jawa

Diperbarui: 23 Juni 2022   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era kemajuan globalisasi dan komunikasi yang sudah sangat memadai seperti saat ini, informasi dengan mudah tersebar secara masif, sehingga jika kita memperhatikan bagaimana anak muda sekarang yang lebih dekat dengan informasi budaya dari luar, di mana informasi yang masuk tersebut dapat mengandung berbagai unsur budaya asing yang mana belum tentu sesuai dengan karakter bangsa. 

Kita memerlukan upaya menjaga nilai budaya sebagai jati diri bangsa yang utuh. Salah satu caranya yaitu mengenal pemahaman filosofis kehidupan dari pepatah.

Pepatah termasuk nilai budaya yang berkembang di seluruh Indonesia, bahkan berbagai negara di penjuru dunia juga ada. Salah satunya yang dikenal selalu menjunjung tinggi martabatnya yaitu suku jawa. Pepatah merupakan salah satu jenis peribahasa yang berisi tentang nasehat yang biasanya dari orangtua atau secara terus menerus diturunkan pada generasi mereka.

Dari ungkapan Ngundhuh Wohing Pakarti, yang memiliki esensi memetik dari hasil perbuatan. Ini adalah ungkapan yang kerap dipahami di dalam kehidupan orang jawa. Setiap perbuatan kita terhadap orang lain, baik itu menunjukkan perilaku baik maupun buruk, suatu saat kita sendiri yang akan menuai dari apa yang sudah kita perbuat. 

Sama seperti apa yang orangtua saya ajarkan mengenai ungkapan tersebut dengan menjadikannya sebuah pelajaran yang berharga bagi mereka, tercermin dari ceritanya untuk memberi pengaruh pada anaknya. Ketika suatu nilai budaya masuk, pengalaman hidup akan menuntun seseorang untuk bersikap secara positif dengan orang yang dihadapi bagaimana pun keadaannya justru mereka yang dibalas dengan sesuatu yang lebih baik oleh Yang Maha Kuasa lewat kuasa-Nya.

Mungkin tidak banyak dari generasi muda yang merasa secara psikologis mengenal dan memiliki ungkapan kata-kata bijak dari sukunya yang dapat diterapkan di kehidupan, namun prinsip kehidupan setiap orang bisa dalam berbagai bentuk atau tidak selalu filosofis namun terlihat ketika seseorang melaporkan sikapnya terhadap suatu pengalaman ketika diminta.

Tidak ada salahnya kita sebagai generasi muda untuk mulai mempelajari makna di balik suatu pengalaman melalui pepatah kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline