Lihat ke Halaman Asli

Momentum Maulid Nabi: Bukti Mahabbah Terhadap Nabi Muhammad SAW dengan Menjalankan Syari'atnya

Diperbarui: 16 September 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

canva


     Setiap tanggal 12 Rabi'ul Awal, umat muslim tidak akan pernah melupakan momentum Maulid Nabi Muhammad , lahirnya sosok pembawa risalah Islam yang diutus Allah SWT untuk seluruh umat Islam dan sebagai Rahmatan Lil'alamin. Peringatan Maulid Nabi bentuk ekspresi mahabbah/kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa Penting 12 Rabi'ul Awal  

Pasukan Gajah Raja Abrahah yang dipimpin oleh Panglima Abu Rughal berusaha untuk menghancurkan Ka'bah. Namun pasukan ini dapat diluluh lantahkan dengan izin Allah melalui burung Ababil yang menghujani dengan batu kecil panas dan pijar dari neraka. Bertepatan dengan peristiwa ini, kabar gembira datang. 

Sosok manusia termulia penerang kehidupan, penerang langit dan bumi, serta  rahmat bagi semesta telah lahir yaitu Baginda Rasulullah . Seketika api yang hidup selama ratusan tahun, api sembahan kaum Majusi pun tiba-tiba padam. Peristiwa lainnya turut hadir menjadi tanda fajar kehidupan dan kejayaan Islam.

      Bukan hanya kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga wafatnya beliau. Rasulullah lahir pada 12 Rabi'ul awal Tahun Gajah. Bertepatan dengan 570 atau 571 M. Pada 12 Rabi'ul Awal pula beliau diwafatkan Allah Swt., yakni pada 11 H atau bertepatan dengan 8 Juni 632 M.  Wafatnya belau menjadi akhir kenabian, sebab tidak ada nabi lagi setelah Rasulullah wafat.

كَانَت بَنُو إسرَائِيلَ تَسُوسُهُمُ الأَنْبياء, كُلَّما هَلَكَ نَبِي خَلَفَهُ نَبي, وَإنَّهُ لا نَبِيَّ بَعدي وسَيَكُونُ بَعدي خُلَفَاء فَيَكثُرُونَ

"Bani Israil dahulu dipimpin oleh para nabi. Saat salah seorang nabi meninggal, ia digantikan oleh nabi berikutnya. Sungguh, tidak ada lagi nabi setelah aku. Yang akan ada adalah para khalifah yang akan banyak jumlahnya." (H.R. Muttafaq 'alaih).

Meski risalah kenabian terputus, tetapi peradaban Islam terus berlanjut menerangi belahan dunia. Abu Bakar ash-Shiddiq dibaiat menjadi khalifah pertama untuk meneruskan kepemimpinan Islam setelah Rasulullah wafat. Kegemilangan Islam dalam seluruh aspek kehidupan dapat diraih dalam naungan Khilafah. Peradaban Islam menyelimuti tidak kurang dari 1/3 dunia. Kegemilangan Islam berlangsung hingga kekhalifahan terakhir, Turki Utsmani yang runtuh pada 3 Maret 1924.  Pengkhinatan Mustafa Kemal mengubah sistem kekhalifan menjadi sistem sekuler. Kaum muslim terpecah-belah menjadi lebih dari 50 negara dan terjajah. Derita kian dirasakan oleh manusia baik fisik maupun nonfisik.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline