Lihat ke Halaman Asli

Ayu Nuranti Wulandari

Mahasiswi/ Ilmu Perpustakaan/ UIN STS JAMBI

Menemukan Petualangan Baru: Bagaimana Rumah Baca Kakita Membangkitkan Semangat Membaca Anak-anak

Diperbarui: 8 Juli 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah Baca Kakita

Mahasiswi Program Studi Ilmu Perpustakaan 

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDI JAMBI

Oleh Ayu Nuranti Wulandari

Di era globalisasi saat ini,dengan meningkatnya komunitas dan teknologi yang semakin berkembang, tentunya hal tersebut membuat masyarakat pada umumnya dan anak-anak khususnya menyadari seberapa pentingnya minat baca dan pemahaman terhadap literasi. Rumah baca kakita merupakan salah satu pegiat literasi di provinsi jambi. Sayangnya, hal tersebut mempunyai kendala seperti perpustakaan digital yang mana perkembangan zaman tidak terlepas dari adanya teknologi.

Menurut Saffady, seperti yang dikutip oleh Saleh (2014) bahwa perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mengelola semua atau sebagian yang substansi dari koleksi-koleksinya dalam bentuk komputerisasi sebagai bentuk alternatif, suplemen atau pelengkap terhadap cetakan konvesional dalam bentuk mikro material yang saat ini didominasi koleksi perpustakaan.

Sedangkan menurut Borgman dikutip Hartono (2017) Perpustakaan digital merupakan Kumpulan koleksi sumber elektronik (e-resource) yang memungkinkan aktivitas untuk penciptaan, penelusuran dan akses elektronik.

Tidak kalah penting dengan perpustakaan, rumah baca juga berperan sangat penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat terutama bagi anak-anak yang tinggal di Jl. Peltu tumbu suito no. 17A Rt.16 Rw. 06 simpang 4 sipin telanaipura jambi, Simpang IV Sipin, Kec. Telanaipura, Kota Jambi dan sekitarnya. Sekarang ini sudah sangat jarang dan bisa dikatakan cuma disaat waktu-waktu tertentu saja bagi anak-anak untuk membaca buku. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, anak-anak lebih tertarik untuk bermain gadged dari pada membaca buku, padahal masih banyak buku-buku yang tak kalah menarik yang di dalamnya disajikan berbagai macam jenis cerita ataupun gambar yang tidak kalah seru, seperti buku "Malin Kundang" yang didalamnya terdapat banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

"Minat baca anak-anak masih rendah karena tak ada pembiasaan yang dilakukan oleh keluarga dan sekolah. Rumah baca baru bisa menstimulasi minat mereka dengan cara melakukan kegiatan literasi seperti membaca nyaring, mencari kata ajaib, bermain dengan buku, membaca/menulis puisi, eksperimen dari buku," (Masyithah S.Pd, pengurus Rumah Baca Kakita, 6 juni 2024, 06.32 wib).

Padahal kegiatan membaca sangat penting bagi anak-anak untuk meningkatkan kemampuan berliterasi mereka. Itu terjadi karena kurangnya pembiasan membaca buku sejak dini bagi anak-anak yang dilakukan oleh keluarga maupun sekolah. Justru dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini anak-anak bisa lebih luas lagi dalam mencari cerita yang mereka mau, tetapi yang terjadi saat ini malah sebaliknya, mereka menggunakan teknologi informasi seperti gadged untuk bermain game dan melakukan kegiatan yang kurang baik.

  

Rumah Baca Kakita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline