Lihat ke Halaman Asli

Positivisme dan fenomenologi

Diperbarui: 7 Desember 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat umum adalah cabang filsafat yang mencakup pemikiran tentang berbagai pertanyaan mendasar terkait eksistensi, pengetahuan, nilai, dan realitas, Filsafat pertama kali muncul di Yunani Kuno. 

Pemikir seperti Santo Agustinus dan Thomas Aquinas mencoba menggabungkan pemikiran Yunani dengan ajaran agama. Pada abad ke-15 hingga ke-18, terjadi kebangkitan pemikiran kritis dan humanisme. Filsuf seperti Descartes, Locke, dan Kant mengembangkan ide-ide tentang rasionalitas, empirisme, dan moralitas, yang membentuk dasar filsafat modern.  

POSITIVISME

Positivisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan yang valid berasal dari pengalaman empiris dan dapat diuji secara ilmiah Pendekatan yang berfokus pada pengamatan dan pengalaman empiris sebagai sumber utama pengetahuan.  

Auguste Comte Dikenal sebagai bapak positivisme,  membagi perkembangan pemikiran manusia menjadi tiga tahap:

 √ Teologis ( Penjelasan fenomena berdasarkan keyakinan agama atau mitologi) 

 √ Metafisik ( penjelasan yang mengandalkan konsep abstrak filsafat) 

 √ Tahap positif

positivisme sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu sosial. Comte sendiri memperkenalkan istilah "sosiologi" dan berargumen bahwa masyarakat dapat dipelajari dengan metode ilmiah yang sama seperti sains alam Dalam penelitian sosial, pendekatan ini sering melibatkan pengumpulan data kuantitatif, seperti survei dan eksperimen, untuk analisis statistik. 

Ciri ciri positivisme

1. Empirisme

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline