Lihat ke Halaman Asli

Ayunin Meida Nuril Ami

Mahasiswa UNIKAMA

Genre Sastra Menurut Rene Wellek dan Austin Warren

Diperbarui: 12 April 2022   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Croce mengungkapkan sebuah jawaban bahwa sastra merupakan reaksi terhadap sikap otoriter aliran klasik, akan tetapi jawaban tersebut tidak secara adil memperhitungkan fakta perkembangan dan sejarah sastra.

Jenis sastra bukan hanya sekedar nama, menurut seorang tokoh liberal bernama Milton ia dihantui oleh "suatu ide epik yang abstrak" dimana Milton juga mengetahui hukum-hukumnya dan tahu bagaimana cara mengubah bentuk klasik itu.

Jenis sastra adalah suatu lembaga, seperti halnya gereja, universitas, atau negara. Dimana orang dapat bekerja, mengekspresikan diri melalui institusi dan seseorang dapat menciptakan sebuah institusi-institusi baru.

Prinsip keteraturan dalam teori genre sastra tidak diklasifikasikan menuru waktu atau tempat, tetapi berdasarkan tipe struktur atau susuna karya tertentu.

Pertanyaan yang mungkin jarang diajukan dalam sastra adalah, apakah dalam teori genre sastra itu mengandung pengandaian bahwa setiap karya sastra termasuk golongan jenis tertentu? Kalau dijawab menggunakan analogi pasti jawabanya adalah "ya".

Apakah dalam genre itu bersifat tetap? Sepertinya tidak. Karena dengan adanya penambahan beberapa karya baru, kategori-kategori yang lain bergeser sehingga bersifat tidak tetap.

Ciri-ciri penulisan kritik salah satunya adalah penemuan dan penyebaran suatu pola genetik baru.

Aristoteles dan Horace memberikan sebuah dasar klasik yang digolongkan menjadi dua jenis utama sastra, yaitu tragedi dan epik yang seharusnya Aristoteles memahami perbedaan mendasar dari (drama, epik, lirik).

Di sisi lain Vietor menyarankan bahwa istilah genre tidak perlu digunakan untuk ketiga kategori tersebut, karena penerapanya cukup sulit dan kadang tidak perlu digunakan. Akan tetapi disisi lain perlu diterapkan guna untuk menentukan pembagian jenis secara historis.

Kegiatan penelitian dilakukan untuk mencari sifat-sifat dasar yang ada pada ketiga jenis puisi, yaitu puisi heroik (epik dan tragedi), puisi scommatic, dan puisi pastoral. Ketiga jenis ini mengacu pada jenis puisi Jerman. Pada tahun 1912, Jhon Erskine menerbitkan sebuah buku tentang berbagai jenis-jenis sastra yang ia mengungkapkan bahwa lirik itu mengekspresikan bentuk waktu saat ini, drama mengekspresikab bentuk lampau, sedangkan epik menunjukkan bentuk yang akan datang.

Pendapat Erskine yang bersifat etika-psikologis berbeda dengan penelitian-penelitian aliran formalisme Rusia, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Roman Jokobson yang menunjukkan struktur gramatika tetap suatu bahasa dengan macam-macam jenis sastranya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline