Lihat ke Halaman Asli

2021: Kesempatan Orangtua Belajar Kembali, Dampingi Anak Sekolah dari Rumah

Diperbarui: 3 Januari 2021   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Belajar dari Rumah oleh Getty Images

Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda ~Henry Ford

Sejatinya, kalimat kembali belajar bukan hal tepat untuk menggambarkan euforia tahun yang baru. Memang sudah menjadi kewajiban sebagai individu untuk senantiasa lagi dan lagi dalam belajar.

Namun, sebagai orang tua yang mau tidak mau merangkap tugas menjadi guru bagi anaknya selama pandemi, hal ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki gaya pengajarannya selama satu semester lalu. Bagaimanapun, sebagai orang tua, harapannya adalah bisa lebih baik lagi dari pengalaman kemarin.

Untuk itu, sebisa mungkin menjadi maksimal dalam mendampingi anak. Tidak hanya sebagai orang tua yang mengingatkan anak ketika waktu ada kelas saja. Melainkan juga kembali belajar. Belajar untuk lebih mengenali anak.

Mulai dari mengidentifikasi kecerdasannya, memahami bagaimana emosinya, sampai belajar menjadi teman yang baik saat anak sudah mulai bosan dalam belajar. Selama kurang lebih satu semester menjalani program alternatif belajar dari rumah, tentu orang tua sudah mulai lebih pandai dalam mengatasi kebosanan anak ketika belajar.

Berbagi peran antara ayah dan ibu. Selain dapat memberi dampak pengasuhan yang baik, hal tersebut akan memudahkan anak dalam mengembangkan kemampuan anak. Karenanya porsi waktu bersama ayah dan ibunya menjadi seimbang. Sehingga wawasan keilmuan yang didapat anak pun juga menjadi merata dari sisi peran gender dalam keluarga.

Menumbuhkan lingkungan belajar yang efektif dan mandiri memang tidak mudah bagi setiap orang. Lebih-lebih, tidak semua orang tua di Indonesia berkecimpung di dunia pendidikan. Bisa jadi, orang tua yang kesehariannya berada di perkebunan atau peternakan tidak begitu terbiasa dengan kesibukan untuk bisa nyaman duduk lama-lama mendampingi anak belajar.

Begitu juga dengan kondisi orang tua yang memang berlatar belakang di dunia pendidikan, namun memiliki tanggung jawab lebih dalam lembaga sekolah, mereka bisa jadi kewalahan membagi waktu supaya bisa belajar bersama buah hatinya. Semua orang tua pasti menemui kesulitan masing-masing dalam melalui rangkaian kegiatan belajar dari rumah ini.

Tentu, hal demikian tidak membuat orang tua menjadi menyerah begitu saja, membiarkan anaknya belajar sendirian, tidak jelas siapa yang mengarahkan. Mengingat pembelajaran dari rumah ini juga memberi dampak bagi guru kelas yang menjadi lebih singkat durasinya saat proses penyampaian materi. Hal tersebut akan membuat kondisi anak merasa tertekan ketika mengalami kesulitan dan tidak ada yang bisa menampung keluh kesahnya.

Najeela Shihab, penemu situs keluargakita.com dalam Kompas, mengatakan bahwa ketika orang tua mengalami kebingungan dalam mendampingi anak dalam proses belajar dari rumah itu merupakan hal wajar. Ia menambahkan bahwa disitulah kesempatan bagi orang tua untuk terus kembali belajar, bertahap agar bisa menumbuhkn suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.

Setiap hal baik memang butuh waktu, disitulah letak ujian bagi tiap-tiap orang tua untuk lebih sabar dan telaten dalam mengupayakan kebiasaan dan rutinitas yang baik bagi buah hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline