Lihat ke Halaman Asli

Agar Murid Aktif di Kelas

Diperbarui: 29 April 2018   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dokumen pribadi

Salah satu indikator dalam mengetahui keberhasilan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajarnya ialah dengan melihat seberapa aktif setiap siswa yang ada di dalam kelas. Dengan begitu, akan terlihat ada atau tidaknya sebuah partisipasi yang terjalin antar kedua belah pihak. Dalam menumbuhkan sebuah partisipasi tentu tidak mudah, diperlukan upaya khusus agar siswa dapat tertarik untuk menumbuhkan interaksi dengan teman maupun guru saat kegiatan belajar.

Bagaimanapun caranya, menjadikan ruangan kelas menjadi hidup dengan adanya partisipasi antar anggotanya dirasa sangat penting. Karena, dengan begitu, jiwa sosial siswa akan perlahan muncul, utamanya untuk melati kepeduliannya terhadap sekelilingnya. Bila siswa mudah bertanya, atau hanya sekedar berkomentar mengenai pembahasan pelajaran, hal itu sudah bisa dikatakan sebagai kegiatan yang partisipatif.

Dibawah ini saya coba rangkumkan beberapa cara yang sering saya gunakan saat belajar bersama adik-adik di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di rumah nenek saya.

Membuat sesi praktik

Dalam mengajar, tentunya pada awal pertemuan, seorang guru akan memberikan pengarahan atau semacam materi pelajaran dalam setiap pertemuan. Dalam konteks ini kita membicarakan tentang pendidikan di Taman Al Quran. Hal yang sebenarnya sama saja, karena sebelum siswa dibiarkan untuk membaca sendiri setiap runtutan huruf hijaiyah, pastinya guru akan memberikan cara untuk membacanya. 

Dari sinilah kemudian kegiatan praktik akan dirasakan siswa sebagai langkah untuk mengetahui seberapa perhatiannya dalam pembekalan materi yang telah diberi kepadanya.

Membuat catatan singkat

Seperti anjuran dari Khalifah Ali, ilmu itu alangkah baiknya jika ia diikat dengan tulisan, saya juga menerapkan hal ini kepada adik dampingan saya. Tentunya dengan penyampaian yang mengikuti jenjang usia siswa. Karena tidak mungkin juga jika seusia PAUD/TK sudah dipaksa  untuk mencatat sebuah materi. 

Langkah ini akan lebih cocok bila diterapkan pada rentang usia SD keatas. Selain untuk melatih kemampuan menulis anak, membuatkan catatan kecil akan mempermudah dalam pemahaman sebuah materi dengan meningkatkan daya hafalnya.

Mengajukan beberapa Pertanyaan

Dengan menanyakan sesuatu kepada anak didik, kita akan mengetahui seberapa perhatian mereka selama pembelajaran berlangsung. Hal yang cukup efektif dilakukan seorang guru. Dengan begitu akan terlihat apakah gaya penyampaian yang kita lakukan sudah pas atau belum kepada siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline