Sejumlah titik di wilayah Kota Kendal, Jawa Tengah, terendam banjir akibat
dari adanya hujan deras yang telah mengguyur beberapa wilayah di kabupaten kendal
sejak Senin 18 Januari 2021 pagi. Akibat dari banjir ini beberapa rumah menjadi
terendam banjir. Banyak warga yang merasa khawatir jika hujan yang terus menerus
terjadi tanpa henti akan menghambat aktivitas sehari hari. Diharapkan agar
pemerintah berupaya menangani masalah banjir, khususnya di wilayah-wilayah yang
terdampak.
Adapun dari data yang diambil dari BPBD kabupaten Kendal tanggal 19 Januari
2021, setidaknya beberapa wilayah yang terendam banjir tersebut adalah Kelurahan
Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kebondalem Kecamatan Kendal,
Gempolsewu Kecamatan Rowosari, Manggungsari Kecamatan Weleri, Tosari
Kecamatan Brangsong, Sudipayung Kecamatan Ngampel, Kertosari Kecamatan
Singorojo dan Pagergunung Kecamatan Pageruyung.
Menurut Mirna Annisa bencana alam merupakan tanggung jawab dari semua
warga. Ia mengungkapkan rasa geramnya lantaran banyak pihak yang selalu
melempar tanggung jawab ketika ada bencana yang mendera wilayah Kabupaten
Kendal. Masyarakat perlu kesadaran mencintai alam dan tidak selalu menyalahkan pemerintahan ketika banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Kendal.
Banjir memang kerap kali terjadi di beberapa wilayah di Indonesia sudah sejak
lama, karenanya pemerintah dan masyarakat perlu pemikiran yang cerdas untuk
menanggulangi banjir dengan tetap melihat masalah yang sudah sering terjadi .
sebelumnya dengan memperhatikan apa saja yang menyebabkan terjadinya banjir,
wilayah mana saja yang terdampak, dan apa solusi yang tepat untuk menanggulangi
masalah tersebut.
Di kabupaten Kendal sendiri yang merupakan wilayah dataran rendah
memang tidak dapat dipungkiri jika sering terjadi banjir. Apalagi sudah banyak di
bangun berbagai bangunan besar yang mengakibatkan kurang nya wilayah resapan
air dari pepohonan yang telah berkurang. Diharapkan pemerintah dan masyarakat
perlu kerjasama yang baik untuk menemukan solusi yang tepat menangani banjir.
Menurut Mirna, kegiatan positif para pemuda akan mampu mendorong
Pemkab kabupaten Kendal untuk terus bebenah. "Energi positif pemuda akan
saya jadikan dorongan terdapat cara untuk menanggulangi masalah banjir seperti
gerakan 1001 pendaki tanam pohon ungaran yang turut dalam kegiatan menanam
pohon di Gunung Ungaran perlu dilakukan juga di wilayah Kabupaten Kendal.
Sehingga populasi tanaman tidak berkurang dan dapat menjadi cara pencegahan
banjir paling efektif.
Penanganan lainnya dapat pula dilakukan dengan berbagai cara yang tepat,
seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon secara terus
menerus, membuat saluran irigasi serta diharapkan warga setempat melakukan
penanaman pohon secara berkala untuk mencegah banjir. Khususnya untuk
perumahan, yang banyak mengorbankan rawa, sawah dan cekungan air, sehingga
sulit air dalam kondisi tertentu untuk mengalir ke tempat semestinya.
Setelah adanya solusi penanganan tersebut pemerintah juga perlu
memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat khususnya yang terdampak
banjir bahwa perlu partisipasi dari masyarakat untuk bekerjasama mencegah banjir.
Karena bukan hanya pemerintahan saja yang bertanggung jawab penuh, tetapi
masyarakat juga perlu kesadaran mengenai banjir. Apalagi masyarakat yang berperan
penting dalam terjadinya banjir di wilayah mereka juga harus turut serta bertanggung
jawab karna ulah masyarakat juga.
Dan akhir akhir ini kabupaten Kendal sudah mengalami perkembangan antara
masyarakat maupun pemerintah setempat untuk menanggulangi masalah banjir yang
terjadi. Seperti adanya kegiatan menanam pohon diberbagai wilayah di kabupaten
Kendal dan melakukan pembuangan sampah setiap satu minggu dua kali untuk
mengurangi resiko banjir yang akan datang. Selain itu sudah terdapat kesadaran bagi
masyarakat tepi sungai untuk tidak lagi membuang sampah ditepi sungai yang besar
maupun kecil karna sampah yang dibuang di sungai akan menghambat air mengalir
sehingga air di sungai yang terkena hujan secara terus menerus akan meluap dan
mengakibatkan banjir.
Dikutip dari salah satu pendapat masyarakat mengatakan bahwa banjir dapat
diprediksi dari hujan yang terjadi secara terus menerus sehingga mengakibatkan air
sungai meluap dan mengakibatkan beberapa rumah warga terendam banjir. "Banjir
terjadi karna hujan yang terus menerus terjadi sehingga sangat merisaukan kami
warga setempat karna aktivitas keseharian kami menjadi terganggu, selain itu kami
perlu membersihkan air yang masuk agar tidak membuat kami merasa gatal, air yang
masuk pun cukup tinggi sekitar 40-50cm" Ucap salah satu warga.
Pemerintah kabupaten Kendal juga tengah menindaklanjuti kajian untuk
drainase, baik sekunder maupun tersier. Selain itu, pemkab juga mempersiapkan
folder air atau tandon di wilayah-wilayah rentan terdampak. Khususnya bagi
perumahan yang dibangun agak rendah yang rentan kemasukan air. Pemerintah juga
mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dengan potensi banjir
yang masih rentan di musim penghujan ini. Terutama masyarakat di wilayah yang
terdampak banjir parah dan masyarakat yang tinggal di tepi sungai besar yang rentan
akan potensi air yang meluap.