Lihat ke Halaman Asli

Geladi Hominisasi

Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum melaksanan geladi humonisasi dilasanakan pada hari Minggu, 02 Oktober 2022. Dua hari sebelum pelaksanaanya, saya dan teman-teman diberikan tugas yang harus dipenuhi agar dapat mengikuti segala rangkaian acara geladi humonisasi. 

Dalam melaksanakan tugas tersebut, saya dan teman-teman diminta untuk menonton salah satu video dan menjawab google form yang telah disediakan. Pada hari pelaksanaanya, sebelum memulai acara kami diminta untuk saling berkenalan dan menyebutkan asal daerah masing-masing. Kemudian kami diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Universitas Katolik Parahyangan. 

Selanjutnya kami diberikan materi beserta arahan untuk mengerjakan tugas secara berkelompok. Kelompok saya yaitu kelompok 6 diminta untuk menjelaskan perihal hari tanpa kekerasan internasional. Kelompok lainnya menjelaskan tentang batik, sumpah pemuda, dan perlindungan hewan, dari yang mempresentasikan dengan gaya podcast hingga debat.

Pengalaman saya dalam mengikuti kegiatam geladi ini sangat berarti dan berharga, disini saya tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi saya juga mendapat teman-teman baru. 

Dari geladi humonisasi ini saya mengerti bahwa kemampuan logika dan berbahasa sangat penting bagi warga negara, karena dapat mempersatukan ikatan dalam bermasyarakat.

Manfaat yang saya dapatkan dari gelasi Hominisasi ini, selain untuk memenuhi syarat mata kuliah dan skripsi. Saya belajar untuk saling menghargai pendapat, bekerja sama dalam kelompok, berkomunikasi, mendalami SINDU dengan memamusiakan manusia,dan berkenalan dengan orang-orang baru. Pengalaman serta ilmu yang belum tentu saya dapatkan jika saya tidak mengikuti geladi hominisasi ini.

Selain manfaat-manfaat tersebut, saya juga belajar untuk berfikir kritis dan mengatur waktu dengan baik. Tentunya ilmu yang diberikan tidak hanya dapat diterapkan pada dunia perkuliahan tetapi pada bermasyarakat. Cara meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan berbahasa sebagai warganegara, adalah dengan menerapkan SINDU pada kehidupan sehari-hari, dimanapun, dan kapanpun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline