Dalam dunia ekonomi wilayah banyakbeberapametode yang diogunkan untyk mencari cara yang lebih baik dan mdah salah satunya adalah teori Multi Sector Analysis (MSA). Teori MSA INI juga merupaaan cara analisis yang digunkaan untyk menilai daya saing dan resiko pada salah satu industri ataupun suatu wilayah yang akan datang dimasa yang akan datang. Dalam hal ini MSA juga mempunyai beberapa manfaat atau seing digunakan sebagai untuk mengetahui faktor dan industri apa saja yang berkontribusi untuk keunggulan kompetitif, mengetahui kekuatan dan kelemahan dari sektor, untuk mengidentifikasi hubungan dan interdependensi dari faktor-faktor yang mendukung.
Sektor MSA ini juga tidak dapat berdiri sendiri akan tetapi MSA juga menggunkaan sebuah 3 (tiga) alat analisis, yaitu SWOT, Matrix Theory dan Structural Analysis. Dengan banyaknya metode yang digunakan ini membuat MSA jarang digunakan meskipun dampak penggunaan yang sangat komples dan akurat karena melibatkan beberapa para ahli . Manfaatyang ditumbulkan dari penggunaan analisis strukural pada MSA adalah untuk menstimulasi pemikiran mengenai bagaimana suatu sistem ekonomi wilayah beroperasi, dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategis dan scenario perencanaan, dan membantu dalam komunikasi dan diskusi untuk menentukan opsi pengembangan ekonomi yang spesifik.
Terdapat beberapa manfaat dari penggunaan Multi-Sector Analysis, yaitu:
- Untuk mengetahui faktor-faktor dalam industri yang berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif
- Untuk mengukur strength dan weakness dari suatu sektor industri
- Untuk mengidentifikasi hubungan dan interdependensi dari faktor-faktor yang mendukung perkembangan industri
- Untuk mengidentifikasi kesempatan dan pasar baru untuk pengembangan ekonomi wilayah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yang terdiri dari 3 elemen yang merupakan menjadi dasar pertimbangan dalam pengukuran keunggulan kompetitif dalam MSA yaitu 3 elemen yang menjadi dasar adalah kemampuan pusat (core competencies), infrastruktur strategis (strategic infrastructure, dan manajemen resiko (risk management).
Kenapa Infrastruktur strategismenjadi dasar pertimbanagn dan pengukuran hal ini diakrenakan Infrastruktur strategis diketahui berperan penting dalam pengembangan ekonomi dan daya saing wilayah. Bahkan sebuah kesalahan kecil yang terjadi dalam infrastruktur strategis berdampak sangat signifikan terhadap daya saing industri, ekonomi, dan perdagangan.Infrastruktur strategis sangat memberikan pengaruh yang besar dalam penetuan daya saing suatu daerah hal ini dikarenakan daya saing suatu indutri saing suatu industri dan faktor-faktor terkait daya saing sangat berkorelasi dengan dukungan infrastruktur yang baik. Infrastruktur strategis dapat meningkatkan nilai tambah dari aktifitas ekonomi unggulan, memfasilitasi produksi, transportasi, dan ekspor.
Setelah infrastuktur strategis juga terdapat Manajemen resiko, manejemen resiko yang diharapkan disni adalah memiliki maksud dalam daya saing wilayah adalah elemen-elemen resiko, alam, manusia, pasar, dll yang berdampak terhadap kinerja ekonomi wilayah. Manajemen resiko secara signifikan akan berpengaruh terhadap daya saing ekonomi wilayah dan keunggulan kompetitif.
Dalam melaksanakan strategi dalam manajemen resiko regional, pengkategorian resiko sangat berguna untuk dilakukan. Terdapat tujuh kategori yang dapat dipertimbangkan dalam penilaian dan manajemen resiko. Ketujuh resiko tersebut diantaranya: economic risk, production risk, governance risk, environmental risk, societal or social risk, technological risk, and behavioral risk. Masing-masing dari ketujuh resiko tersebut memiliki dampak masing-masing resiko yang berdampak terhadap ekonomi wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H