Efektifitas dakwah islam membutuhkan media dakwah. Untuk dapat menyentuh masyarakat dan dapat dengan mudah menyebar luas, dakwah memerlukan media komunikasi massa. Salah satu media massa yang dapat dengan mudah menyebar luas yaitu televisi. Karena televisi memiliki audiens yang tidak terbatas dan memiliki jangkauan luas hingga wilayah yang tidak dapat terjangkau internet hanya dapat menggunakan televisi untuk mendapat sebuah informasi.
Sebagai media komunikasi massa, televisi memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu menurut Mc Combs dan Shaw yang dikutip Rakhmat "mengemukakan, adanya kemampuan untuk menimbulkan perubahan kognitif di antara individu - individu, telah di juluki sebagai fungsi agenda setting dari komunikasi massa". Dengan adanya kutipan tersebut kita dapat menyadari akan adanya efektivitas kepada psikologi seseorang apabila dapat mendengarkan dakwah melalui media massa diantaranya televisi.
Agama islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi, sehingga dapat bersatu padu membangun kerukunan hidup antar sesama manusia dan mendapatkan kebahagiaan di Dunia maupun di Akhirat.
Bangsa Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki masyarakat islam yang terbesar di Dunia. Akan tetapi dengan demikian bukan berarti dengan besarnya jumlah penganut agama, berarti penganutnya tidak memiliki masalah untuk di hadapi. Masalah yang sering terjadi pada masyarakat diantaranya mengenai kerukunan. Oleh karena itu masyarakat memerlukan dakwah sebagai filterisasi sehingga tercipta kerukunan ukhuwah islamiah.
Televisi dapat menjadi salah satu alat propaganda dan mempengaruhi sikap, opini, dan psikologi masyarakat hanya dengan melalui siaran yang ditayangkan. Media massa memiliki pengaruh yang cukup signifikan apalagi media televisi dalam menyebarkan dakwah yang dapat merubah sikap dan prilaku audiens yang mengkonsumsi dakwah dari media tersebut.
Penyampaian pesan agama atau dakwah melalui media massa televisi sama dengan acara hiburan lainnya yang dalam artian dikemas dengan sedemikian rupa untuk audiens dapat menikmati pesan-pesan agama atau dakwah yang disampaikan sehingga pesan tersebut sampai kepada audiens dan memiliki pengaruh terhadap sikap dan prilaku yang berkaitan dengan psikologi komunikasi massa melalui dakwah di Televisi.
Psikologi komunikasi dakwah melalui televisi tidak hanya dikemas dalam berbentuk kultum, tetapi juga dapat dikemas dalam bentuk sinetron/ film ataupun kartun animasi yang dapat menarik masyarakat untuk tetap menonton dan mendengarkan pesan-pesan yang terkait didalamnya.
Seperti yang dikatakan Muhyidin,2002 :206. "Pesan verbal yang digunakan dalam sinetron dapat diimbangi dengan pesan dakwah visual memiliki efek yang sangat kuat terhadap pendapat, sikap dan prilaku masyarakat. Hal ini sangat mungkin terjadi karena dalam sinetron, selain pikiran, perasaan penonton pun dilibatkan dalam penyampaian pesannya.
Dalam sinetron juga terdapat kekuatan dramatik dan hubungan logis bagian-bagian cerita yang tersaji didalam alur cerita, kekuatan yang akan di terima masyarakat secara penghayatan, sedangkan logis diterima masyarakat dengan pengetahuan."
Dengan melakukan dakwah di televisi psikologi komunikasi akan lebih efektif dengan sudut pandangnya tertentu sehingga dapat merubah prilaku seperti, merubah sikap, merubah perasaan, memiliki perbedaan persepsi, meningkatkan motivasi dan lain sebagainya.
Sumber : Ibid, hlm. 229