Lihat ke Halaman Asli

Modus Penipuan Kupon Berhadiah (John Lucman Info)

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1363664593537250730

foto: cometospirit.blogspot.com Penipuan tawaran hadiah lewat kupon, surat, SMS, atau telepon memang semakin marak.  Untuk itu John Lucman Info berbagi cara mengenali modus penipuan kupon berhadiah seperti dipublikasikan Kemensos. Di setiap tahunnya modus penipuan semakin variatif sehingga tak sedikit korban yang mudah tergiur.  Lalu, bagaimana kupon palsu bisa sampai ke tangan konsumen?  Awalnya penipu membeli produk dalam jumlah besar.  Sebuah kemasan produk pun dijadikan alat untuk memasukkan kupon palsu. Tak sulit bagi penipu untuk merekatkan kembali kemasan tadi, lalu menaruh produk tersebut diam-diam di rak toko atau area umum/perumahan.  Disinilah Anda mungkin tak sadar dan berpikir sudah tentu kupon asli karena berada di dalam produk.  Dan bila semakin penasaran, konsumen lalu menghubungi nomor telepon yang tercantum pada kupon. Setelah berhasil menghubungi, target pun diminta mentransfer uang.  Saat seperti ini kewaspadaan sangat penting dan perlunya akal sehat, bahwa bagaimana bisa Anda harus mengirim sejumlah biaya padahal Anda dijanjikan hadiah. Tak hanya lewat kemasan produk, modus lainnya bahkan mengirim kupon palsu melalui pos.  Keraguan sangat penting sebelum Anda berhasil menjadi korban.  Hubungilah perusahaan resmi untuk memastikan undian tersebut benar atau penipuan. Berbicara soal penipuan, John Lucman sebagai pengusaha sukses pun pernah terlibat sebuah kasus yang menuduhkan ia melakukan penipuan.  Penipuan John Lucman tersebut heboh di media tahun lalu.  Berita John Lucman menjelaskan keterlibatan pengusaha asal Makassar tersebut dalam penjualan tanah. Tetapi kasus John Lucman yang mulai penyidikan hingga persidangan tak memiliki bukti asli tersebut membuat pihak keluarga mengeluarkan pembelaan. * selengkapnya berita John Lucman

1363664658407477208




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline