Lihat ke Halaman Asli

Literasi Digital: Bahasa Indonesia menuju Bahasa Internasional

Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut sejarahnya, bahasa Indonesia tengah hadapi pertumbuhan yang sangat menarik, sebelumnya bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang mempunyai kesamaan dengan rumpun dari negeri Malaysia. Bahasa ini sudah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di nusantara Indonesia dan juga dipelajari di berbagai negara. Sebagian besar di antara lain pula sudah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu sudah menggeser serta menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang lumayan besar. Bahasa Indonesia berkembang serta tumbuh menjadi bahasa yang modern pula.   

Wacana bahasa Indonesia akan dijadikan bahasa Internasional sudah terkemuka semenjak dalam Kongres Bahasa serta Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Indonesia. BIPA menyerukan kemauan untuk memartabatkan bahasa Indonesia di kancah Internasional (Zain, 2021: 28). Inovasi generasi muda dalam mengawal bahasa Indonesia menuju bahasa Internasional adalah dengan persisten literasi digital. Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah sangat gencar mengkampanyekan  literasi digital. Konsep literasi digital lahir dari proses yang panjang. Konsep literasi digital nantinya akan terus bertransformasi dari masa ke masa.

Secara kultural dengan adanya bahasa Nasional yang dijadikan bahasa Internasional dapat mengangkat peradaban suatu bangsa pada bentuk kearifan lokal sebagai daya tarik suatu negara di dunia Internasional dan bisa di jadikan sebagai wahana diplomasi suatu negara untuk memenuhi kepentingannya dalam bidang kebudayaan. Bahasa sendiri memiliki kipra untuk mengangkat harkat martabat bangsa di dunia Internasional, menjadi negara yang lebih maju dibandingkan negara lain sebagai akibat suatu negara akan lebih diakui keberadaanya  

Di antara sekian banyaknya faktor yang mendukung bahasa Indonesia menuju bahasa Internasional terdapat juga sisi penghambat yang berasal dari beberapa kalangan orang. Permasalahan keanekaragaman bahasa memunculkan persoalan baru dalam dunia komunikasi. Sebagian orang diluar sana masih ada yang berupaya untuk menghasilkan sebuah bahasa pergaulan. Kebutuhan ini kemudian akan melahirkan lingua franca atau bahasa pergaulan. Sebuah bahasa pengantar atau bahasa pergaulan pada suatu wilayah tutur. 

Bahasa pergaulan ini dapat membantu penuturnya itu sendiri dalam berinteraksi pada aneka macam aspek kehidupan. Oleh karena itu, lingua franca dimaknai juga sebagai a bridge language, common language, trade language, auxiliar language (Zain, 2021: 30). Munculnya lingua franca atau bahasa pergaulan ini disebabkan oleh suatu kesepakatan yang terbentuk. Bahasa pergaulan yang dimaksud ialah bahasa gaul populer yang dihasilkan dari pencampuradukan berbagai aspek bahasa. Sehingga membuat penggunaan bahasa Indonesia terkalahkan oleh bahasa gaul tersebut. Selain itu, penggunaan bahasa gaul secara langsung akan menghilangkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah. 

Lalu apa peran generasi muda untuk mengatasi pemasalahan tersebut? Dan apa peran generasi muda dalam mengawal bahasa Indonesia menuju bahasa Internasional? Memanfaatkan teknologi yang tidak diragukan lagi kecanggihannya seiring dengan berkembangnya zaman inilah yang menjadi jawabannya. Pengadopsian konsep literasi digital menjadi solusi yang tepat bagi generasi muda saat ini. Peningkatan yang signifikan terkhusus pada generasi muda harus diterapkan supaya mengalami perubahan dari segi kecintaannya dalam memperlajari bahasa dan sastra Indonesia. Demikian juga halnya dengan bahasa dan sastra Indonesia sebagai keterampilan berbahasa, selain untuk meningkatkan pengembangan penalaran, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, serta kemampuan memperluas wawasan (Indah, 2018: 71). Literasi digital kelak akan mengajarkan masyarakat luas pada umumnya dan generasi muda pada masanya untuk dapat berfikir secara kritis ketika mengonsumsi media atau berhadapan langsung dengan media (Limia & Aristi, 2019: 117). Popularitas literasi digital dapat dikatakan relatif sama dengan popularitas digital pada tingkat internasional.  

DAFTAR PUSTAKA 

Indah, T. (2018). Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. Jurnal Tarbiyah Nizhamiyah, 8(2), 68-77 

Limia, P & Aristi, N. (2019). Literasi Media dan Digital di Indonesia: Sebuah Tinjauan Sistematis. Jurnal KOMUNIKATIF, 8(2), 205-222. 

Zain, M. dkk. 2021. Internasionalisasi Bahasa Indonesia Perspektif Lintas Negara. Malang: Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline