Lihat ke Halaman Asli

Ayu Juniaty Siregar

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Kopri Komisariat UIN-SU Gelar Pertemuan Bahas RTL SIG

Diperbarui: 16 Desember 2023   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Follow Up sekaligus membahas RTL/Dokpri

Pengurus Komisariat (PK) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Kopri) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menggelar pertemuan, guna membahas Rencana Tindak Lanjut (RTL) pasca Sekolah Islam Gender (SIG), Jum'at, 15 Desember 2023 di Teras Masjid al-Izzah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. 

Hasil pembahasan tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui kegiatan follow up.

Rukiani Siregar, selaku Ketua Kopri Komisariat mengucapkan Selamat kepada Kopri yang telah di kader, karena telah mengikuti setiap proses dalam menumbuhkan Citra Kopri melalui SIG Komisariat UINSU. Harapan beliau setelah diikutinya SIG ini dapat mewujudkan Kopri-kopri tangguh yang kritis sesuai dengan Tema SIG  yaitu "Menjadikan Kopri-Kopri yang Kritis dan Progresif." Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting khususnya bagi kaum perempuan, agar dapat menjaga marwah dan menaungi wilayah perbatasan yang berkaitan dengan isu-isu perempuan baik di bidang intelektual, ekonomi, politik dan lain-lain. 

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan, setiap anggota wajib ikut andil dan berpartisipasi dalam menjalankan program yang sudah ditetapkan oleh pengurus komisariat. 

Sementara itu, sambutan yang disampaikan Ayu Juniaty Siregar selaku Ketua Panitia SIG menyampaikan, selain evaluasi pertemuan kita ini dimaksudkan untuk mempererat ikatan pengurus dengan anggota untuk meneruskan citra Kopri kedepannya. 

"Untuk kedepannya, tidak ada lagi kata sungkan untuk komunikasi dengan para pengurus Kopri Komisariat, karena kalian adalah sahabati tangguh kami, juga keluarga kami. Kedepannya juga, kalian sebagai kopri harus selalu solid dan kompak untuk menjadikan Kopri-kopri UINSU yang lebih progres kedepannya. "

"Mengapa SIG ini sangat penting dilaksanakan tidak jauh karena berpijaknya pada realitas. Dimana masyarakat masih belum sadar dengan persoalan kesetaraan Gender, wanita dianggap kaum lemah,  isu kekerasan seksual yang semakin hari kian marak terjadi, kekerasan dalam rumah tangga, budaya patriarki-pun kerap sangat di normalisasi. Itu semua berawal dari tabunya pembicaraan tentang kesetaraan Gender, maka dari itu sebagai anggota PMII akan lebih baik jika diberikan penyadaran pengetahuan teoritis melalui SIG yang mana sudah kalian laksanakan, yang belajar dari beberapa perspektif, diantaranya melalui al-Qur'an dan Hadist. Jangan sampai kita salah menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an terkait Gender yang dimana akan terjerumus kepada pemahaman konservatis dan patriarkis. Jadi tanamkan dalam diri kita sebagai kader kopri untuk  'Stop Budaya Patriarki'." Ujarnya. 

Ia juga tidak lupa menyampaikan apa RTL yang harus mereka penuhi untuk mendapatkan sertifikat SIG tersebut. "Sertifikat akan dibagikan akhir bulan ini, dan yang mendapat sertifikat adalah kopri yang telah menyelesaikan RTL-Nya. Hal ini dapat melihat bagaimana kesungguhan dan tanggung jawab sahabati sekalian sebagai kopri tangguh." Ujarnya. 

"Adapun RTL yang diberikan ini dan yang akan kalian laksanakan ini guna menjadikan kalian sebagai kopri yang intelektual, kreatif, inovatif,  dan memberikan pengaruh baik untuk kemajuan bangsa di era digitalisasi ini. Semoga kedepannya kita para kopri ini menjadi kader-kader Korps PMII Putri (Kopri) yang hebat, tangguh, kritis, yang menjadi agen perubahan, ingat kita wanita harus serba bisa, kita adalah madrasatul Ula.  Ujarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline