Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir merupakan suatu fenomena alam yang seringkali bahkan sudah menjadi hal yang membosankan, khususnya di kota Medan. Apalagi ketika musim hujan mengguyur kota Medan. Banjir ini juga sangat meresahkan masyarakat kota Medan, dikarenakan banjir ini melanda pemukiman hingga rumah warga tergenang banjir.
Faktor-faktor yang menyebabkan banjir di kota Medan disebabkan oleh kebanyakan bahkan semua selokan di kota Medan tersumbat oleh sampah yang dibuangi oleh masyarakat secara sembarangan dan hujan lebat semalaman. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai, sehingga ketika hujan deras mengguyur, air sungai pun meluap.
Walikota Medan Bobby Nasution mengatakan banjir yang melanda wilayah Medan dan sekitarnya disebabkan hujan deras hingga air sungai meluap. "Jadi karena hujan deras, memang karena aliran drainase dan luapan sungai (akibat tanggul)yang jebol," kata Bobby usai meninjau lokasi banjir.
Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Bobby Nasution mempunyai 5 program prioritas yaitu Penanganan di bidang kesehatan, infrastruktur,banjir, kebersihan dan pembenahan heritage dengan pemberdayaan UMKM. Program tersebut khususnya banjir, walikota Medan meminta dan menekankan kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan 21 camat di lingkungan Pemerintah kota Medan agar dapat mewujudkan lima program prioritas.
Pemerintah Kota Medan terus berupaya melakukan Pembangunan dan Perbaikan infrastruktur disamping menambah kenyamanan masyarakat perbaikan infrastruktur ini juga salah satu upaya dalam menangani banjir termasuk pembangunan kolam retensi, melakukan pengerukan sampah yang bertumpuk di selokan.
Keberadaan kolam retensi ini diharapkan dapat mengatasi dan meminimalisir permasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Medan, selain itu perbaikan drainase saat ini masih terus dilakukan di sejumlah wilayah kota Medan. Pemerintah Kota Medan terus mensosialisasikan pembangunan kolam retensi kepada masyarakat dan masyarakat memberikan tanggapan positif khususnya masyarakat yang terdampak banjir, Karena akan mengatasi permasalah banjir
Di kutip dari Instagram walikota Medan menghimbau semua semua pihak bertanggung jawab pada kebersihan lingkungannya masing-masing mulai dari dirinya sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, karena drainase bukan tempat sampah.
Permasalahan sampah masih belum dapat diatasi lantaran masih kurangnya kesadaran dari warga dalam membuang sampah pada tempatnya, sehingga sampah menumpuk membuat drainase tersumbat dan mengakibatkan banjir semakin mengganas ketika hujan deras.
Bukan hanya itu, banjir dalam Kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut juga melanggar Pancasila , sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab", sehingga disebut bukan manusia yang memiliki adab yang baik jika masih membuang sampah sembarangan, Masyarakat yang mengamalkan Pancasila tidak akan membuang sampah sembarangan.
Karena sekeras apapun upaya pemerintah untuk mengatasi permasalah banjir tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila masyarakat itu sendiri tidak ikut berpartisipasi dalam menangani banjir. Mulai dari menanamkan pada diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan, cinta terhadap lingkungannya sendiri, serta dapat membersihkan lingkungan daerahnya terutama pekarangannya sendiri.