Lihat ke Halaman Asli

Penilaian Siklus Hidup Sistem Energi Biomassa, Perspektif Lingkungan dan Ekonomi

Diperbarui: 20 November 2024   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan

Sistem energi biomassa semakin mendapat perhatian sebagai alternatif sumber energi terbarukan yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biomassa dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah pertanian, limbah industri, dan produk hutan. 

Namun, penting untuk melakukan penilaian menyeluruh mengenai potensi dampak lingkungan dan ekonomi dari sistem energi biomassa untuk memastikan manfaat yang berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk melakukan analisis siklus hidup (Life Cycle Assessment/LCA) pada sistem energi biomassa dan mengeksplorasi dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi.

Metode

Analisis siklus hidup (LCA) digunakan sebagai metode utama dalam penelitian ini. LCA adalah pendekatan sistematis yang mengevaluasi dampak lingkungan dari suatu produk atau sistem sepanjang siklus hidupnya, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga pengolahan, distribusi, penggunaan, dan akhirnya pembuangan. Dalam penelitian ini, LCA diterapkan pada berbagai sistem energi biomassa, termasuk pembangkit listrik berbasis biomassa, biofuel untuk transportasi, dan sistem pemanas berbasis biomassa.

Temuan Utama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem energi biomassa, jika dikelola dengan benar, dapat memberikan manfaat lingkungan jangka panjang. Beberapa temuan utama meliputi:

  1. Dampak Emisi Karbon: Emisi CO2 dari penggunaan biomassa sebagai sumber energi signifikan lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biomassa memiliki siklus karbon yang dapat dianggap netral, di mana CO2 yang dilepaskan saat pembakaran dapat diserap kembali oleh tanaman melalui fotosintesis.

  2. Pengurangan Limbah: Penggunaan limbah sebagai sumber biomassa tidak hanya mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir tetapi juga mengurangi kebutuhan akan lahan baru untuk pertanian energi.

  3. Keberlanjutan: Ketika praktik pengelolaan hutan yang baik diterapkan, biomassa dapat diproduksi secara berkelanjutan, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati.

  4. Ekonomi: Biomassa memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dalam produksi, pemrosesan, dan distribusi energi biomassa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline