Lihat ke Halaman Asli

Ayu Ftria

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Guru BK sebagai teman: dampak pola komunikasi dan interaksi positif terhadap prestasi dan resiliensi SMA AL-IZZAH MALANG

Diperbarui: 15 Desember 2024   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah tak asing lagi nama SMA Al-Izzah Kota Batu dikalangan warga Jawa Timur khususnya daerah Malang dan sekitarnya. Sekolah yang turut mengintergrasikan pendidikan pesantren modern ke dalam kurikulum pendidikannya menjadikan Lembaga ini memiliki ciri khas tersendiri yang menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar. Komitmen Al-Izzah yang tinggi dalam memberikan kontribusi dan sumbangsih di dunia Pendidikan menjadikannya sebagai Lembaga yang tak diragukan lagi kualitas dan kredibilitasnya.

Sejalan dengan kuatnya prinsip dan komitmen yang selalu tertancap kuat, Al-Izzah juga mengupayakan bagaimana komitmen tersebut bukan sekedar diksi tanpa realisasi. Hal tersebut tercermin atas upaya yang dilakukan pada penjagaan atmosfer Pendidikan yang baik, pengembangan bakat dan minat yang mumpuni, hingga program kolaborasi sekolah dan pesantren yang berjalan dengan baik dan beriringan.

Banyaknya siswa yang memiliki segudang prestasi menjadi hal menarik untuk dikupas, bagaimana sebenarnya pola pembelajaran dan pengasuhan yang diterapkan oleh Ma'had Al-Izzah dan SMA Putri AL-Izzah sehingga dapat menciptakan lingkungan yang memberikan stimulus positif bagi seluruh siswi yang ada disana. Sebagai salah seorang guru BK yang terbilang muda, Ustadzah Gaby memaparkan bagaimana BK atau bimbingan konseling menjadi tempat yang asyik dan menarik bagi siswi di SMA Al-Izzah untuk mengungkapkan perasaan dan menyalurkan potensi yang dimiliki. Pada kondisi positif yang telah dipaparkan, salah satu instrument pendukungnya adalah fungsi BK yang dioptimalisasikan dengan baik. Sebagian banyak siswa-siswi, orangtua, bahkan masyarakat melihat dan menilai BK sebagai suatu media untuk merehabilitasi anak atau siswa-siswi yang bermasalah di sekolah.  Namun lebih dari itu, tugas dan fungsi BK bukan hanya untuk membantu atau memberikan pertolongan pada siswa bagaimana mereka dapat berlaku baik dan positif di lingkungannya, melainkan juga sebagai media untuk mengenali diri siswa/siswi secara baik, benar, dan holistik. 

Sebab usia yang terpaut tidak terlalu jauh, Ustadzah Gaby menggunakan cara yang cukup unik dalam mengambil hati siswi-siswi SMA Al-Izzah. "cara kita berkomunikasi pada lawan bicara akan sangat menentukan, apakah kita diterima atau tidak sebagai bagian dari mereka". Hal tersebutlah yang akhirnya menciptakan pola komunikasi yang baik antara guru BK dan siswi SMA Al-Izzah. Ustadzah Gaby menyebutkan bahwa sebagai guru BK yang memiliki tugas pokok untuk menjembatani penyelesaian masalah serta fasilitator pengembangan potensi siswa perlu membangun kedekatan yang intens sehingga dapat mengenali setiap siswa dengan baik. Diluar waktu pembelajaran BK dikelas, Ustadzah Gaby juga menerapkan pendekatan individu dengan melakukan konseling tiap siswa. "seringnya saya harus memposisikan sebagai teman mereka. Ya saya harus buat mereka enjoy sama saya. Dengan mereka enjoy sama saya, mereka akan lebih terbuka tentang masalah apapun, baik di lingkungan sekolah, pertemanan, bahkan tentang masalah di pesantren. Dan cara itu terbilang efektif untuk menjaga semangat belajar dan kesehatan mental mereka" ungkap Ustadzah Gaby.

Pola komunikasi efekfit juga dapat memberikan efek terapiutik bagi siswa. Efek terapiutik dapat berupa penguatan semangat dan harapan bagi siswa, atau malah penyelesaian masalah yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. "saya menyadari bahwa disini tugas dan tanggungjawab mereka bukan hanya untuk sekolah saja, namun juga untuk menimba ilmu di pesantren. Dan mereka-pun juga diwajibkan untuk menghafalkan Al-Qur'an disini. Kalau kami (Guru BK) tidak menjadi tempat ternyaman mereka untuk berbagi cerita dan lain sebagainya maka bisa diprediksi kalau mereka akan memiliki copying stress yang kurang baik juga" tutur Ustadzah Gaby.

Jika dilihat dan diamati dengan seksama kegiatan yang ada di Ma'had Al-Izzah sangat padat. Yang mana hal tersebut pasti akan memberikan dampak baik sedikit atau banyak pada Kesehatan dan kesejahteraan mental siswi-siswi yang ada disana. Sehingga tak luput dari perhatian dewan pengasuh, polarisasi dan system yang diterapkan pada bimbingan konseling juga sangat baik. Demi optimalnya hasil dan proses pembelajaran siswi baik disekolah maupun di pesantren pihak BK sekolah selalu berkordinasi dengan Musyrifah/Murobbiah untuk menyelaraskan program yang ada disekolah dan pesantren, serta untuk berkordinasi agar kegiatan yanga ada tidak berbenturan dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline