Pandemic COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia pada saat ini, khususnya dalam dunia pendidikan. Ini mengharuskan semua elemen pendidikan untuk beradaptasi. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (pembatasan social berskala besar) dan yang tebaru di berlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) pada beberapa daerah. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran COVID-19 ini berdampak pada berbagai bidang diseluruh dunia khususnya pendidikan di Indonesia.
Pandemi Covid-19 belum kunjung usai, termasuk di Indonesia. Setiap sektor kegiatan tentunya harus beradaptasi dengan kondisi pandemi yang sedang melanda tersebut. Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang mau tidak mau harus bisa menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang sedang merebak
Ruang lingkup kegiatan KM-1 mencakup pembelajaran di semua mata pelajaran yang berfokus literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan bantuan administrasi manajerial sekolah. Program KM-1 diharapkan memberi manfaat bagi mahasiswa untuk mengasah jiwa kepempimpinan dan karakter serta mempunyai pengalaman mengajar, berkolaborasi dengan guru di Sekolah Dasar untuk menyelenggarankan pembelajarann jarak jauh. Melalui program ini diharapkan terjadi peningkatan efektivitas proses pembelajaran di Sekolah Dasar termasuk dalam kondisi darurat pandemi Covid-19.
SD At-Thobi’iyyah merupakan salah satu sekolah dasar yang menjadi sasaran dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 1 berdasarkan data dapo.kemendikbud.go.id. SD At-Thobi’iyyah terakreditasi C. SD At-Thobi’iyyah terletak di Desa Sukamantri, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Sekolah ini berdiri pada tahun 2018, sehingga sekolah ini masih perlu peningkatan, terutama dalam proses pembalajarannya. Sekolah ini adalah salah satu sekolah yang berada di Kabupaten Cianjur yang sesuai dengan domisili peserta Kampus Mengajar Angkatan 1. Oleh sebab itu, SD At-Thobi’iyyah menjadi salah satu sekolah pilihan yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 1.
Sebelum mahasiswa akhirnya terjun untuk membantu menyelesaikan sebuah permasalahan, awalnya dilakukan terlebih dahulu observasi keadaan lapangan sekolah yang terkait. Aspek-aspek yang diobservasi seperti keadaan sekolah, capaian siswa, permasalahan adaptasi teknologi dari guru dan siswa yang mungkin dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran daring maupun tatap muka. Selain itu, mahasiswa juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk mendapatkan izin dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas itu.
Ketika pembelajaran luring baru saja dilakukan, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru dan siswa yang mana pertemuan untuk melakukan pembelajaran harus dibatasi. Sekolah At-Thobi’iyyah memiliki 3 rombongan belajar, yaitu kelas 1, 2, dan 3. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa membantu kegiatan belajar luring yang dibatasi selama 2 kali pertemuan dalam sepekan, dengan masing-masing kegiatan dilakukan selama tiga jam/pertemuan sesuai dengan perizinan dari pemerintahan setempat. Kegiatan pembelajaran secara luring memang dilakukan terbatas mengingat kondisi pandemi Covid-19 masih melanda, sehingga pembelajaran yang terbatas itu tetap dioptimalkan.
Mahasiswa menjadi garda terdepan dalam program Kampus Mengajar tersebut. Setiap mahasiswa dituntut untuk bisa merespons permasalahan yang dirasakan oleh sekolah sasaran. Permasalahan numerasi dan literasi menjadi fokus utama mahasiswa juga selama bertugas di SD At-Thobi’iyyah. Mahasiswa yang ditugaskan berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (sebanyak 6 orang), dan Universitas Jendral Ahmad Yani (sebanyak 1 orang). Fakta di lapangan ternyata banyak ditemukan siswa yang kurang mendapatkan kesempatan dalam mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan akibat dampak bersekolah jarak jauh dan daring.
Selama program Kampus Mengajar Angkatan 1 berlangsung ada beberapa aktivitas yang dilakukan oleh saya dan tim. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk SD At-Thobi’iyyah adalah dengan membantu guru pamong dalam menyediakan materi pembelajaran berbasis teknologi, misalnya dengan mengenalkan media pembelajaran yang interaktif dengan menggunakan laptop, sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Kemudian, kami juga mengenalkan beberapa platform yang bisa digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, seperti penggunaan google drive untuk menghimpun dan mengarsipkan administrasi pendidikan, penggunaan canva untuk media pembelajaran berbasis gambar yang memungkinkan digunakan ketika pembelajaran daring. Selain itu, saya dan rekan tim juga membantu menyusun perangkat pembelajaran sebagai kelengkapan adiministrasi dalam pembelajaran yaitu RPP, bahan ajar, media pembelajaran, serta bahan evaluasi pembelajaran. Lalu, saya dan tim juga terlibat dalam kegiatan Penilaian Akhir Tahun Semester Genap di SD At-Thobi’iyyah. Di akhir pertemuan, saya dan tim juga sempat memberikan kenang-kenangan dengan memberikan struktur organigram untuk SD At-Thobi’iyyah yang sudah dicetak. Hal itu merupakan cara kami dalam membantu merespons permasalahan yang dirasakan oleh sekolah tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI