Lihat ke Halaman Asli

Ayu Fitri

Freshgraduate

Mewujudkan Cita SMK dengan Implementasi Merdeka Belajar

Diperbarui: 24 Mei 2023   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka Belajar adalah suatu program pendiidikan yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 11 Februari 2022 untuk mengembangkan potensi peserta didik dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Merdeka ini merupakan kurikulum yang jauh lebih ringkas, sederhana, dan lebih fleksibel untuk mendukung learning loss recovery akibat pandemi Covid-19.

"Jadi, pada dasarnya dalam Kurikulum Merdeka ini kita masih menggunakan Kurikulum K13 tetapi kita sederhanakan secara drastis melalui Kurikulum Darurat. Kita berikan pilihan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia menggunakan ini. Hasilnya sebanyak 31,5% sekolah kita pindah menggunakan kurikulum darurat," papar Nadiem saat peleuncuran Kurikulum Merdeka Belajar secara daring.

Terdapat pilihan 3 implementasi Kurikulum Merdeka Belajar secara mandiri, yaitu mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Peserta didik memiliki cara efektif tersendiri untuk belajar memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru, membuat perubahan kepada diri sendiri dan dunia supaya lebih baik lagi, serta dapat meningkatkan kepedulian kepada sesama.

Kurikulum Merdeka Belajar diterapkan oleh satuan pendidikan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X.

Berbeda dengan satuan pendidikan lainnya, pada SMK diterapkan Program SMK Pusat Uggulan pada Kurikukulm Merdeka Belajar yang dirancang oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk mendorong peserta didik SMK agar mampu memiliki keahlian tertentu sehingga menjadi insan yang berkualitas dan siap untuk bekerja.

Program SMK Pusat Unggulan bertujuan dalam penguatan aspek sofskill dan hardskill pada peserta didik. Lalu, peserta didik akan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu semester. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan peserta didik masuk ke dunia kerja, baik dalam skill maupun pengalaman dengan kualitas yang terbaik. Selain itu, diterapkannya Teaching Factory (TeFa) yang bertujuan untuk mengenalkan suasana dunia industri di sekolah kepada peserta didik dan mampu menghasilkan produk yang bekualitas dan bersifat ekonomis.

Implementasi Merdeka Belajar di SMK juga melakukan pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pembelajaran intrakurikuler dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok umum dan kelompok kejuruan.

Kelompok umum yang terdapat di SMK, yaitu:

1.Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

Perlu diketahui bahwa SMK pun mempelajari ilmu pengetahuan alam, yaitu fisika, dan mata pelajaran sejarah untuk ilmu pengetahuan sosial. Walaupun demikian, materi pengetahuan yang dipelajari bersifat kontekstual dengan kejuruan yang sedang ditempuh dan aktual.

2.Bahasa Inggris dan Matematika

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline