Lihat ke Halaman Asli

Ayu Fitmanda Wandira

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPNVY

Metode Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

Diperbarui: 27 November 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bencana virus corona diseases-19 atau yang biasa disebut dengan Covid-19 memang sangat mengejutkan warga dunia. Virus yang diperkirakan mulai muncul sejak Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok ini sampai sekarang masih banyak tersebar di berbagai wilayah di dunia tak terkecuali di Indonesia. Wabah virus yang begitu cepat menyebar ini sampai ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. 

Ratusan ribu manusia terpapar virus ini, tak sedikit diantara mereka menjadi korban meninggal. Dari banyaknya negara yang terpapar, tercatat beberapa negara yang memiliki kasus cukup tinggi seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang. 

Para ahli mengatakan bahwa cepatnya virus ini menyebar serta sulitnya mendeteksi orang-orang yang terpapar karena harus menunggu masa inkubasi covid-19 yakni kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. 

Penyumbang penularan terbanyak yaitu melalui kontak langsung antar manusia yang memang cukup sulit untuk diprediksi karena sulitnya menghindari kegiatan sosial antar manusia.

Melihat permasalahan yang muncul, para pemimpin dunia termasuk di Indonesia menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. 

Pembatasan sosial, juga disebut pembatasan fisik atau physical distancing dan penerapan protokol kesehatan (rajin mencuci tangan dan menggunakan masker) menjadi salah satu kebijakan yang dipilih oleh pemerintah Indonesia. 

Apalagi angka paparan Covid-19 di Indonesia sendiri masih cukup tinggi seperti dilansir dari zonabanten.com per tanggal 20 November 2020 bahwa tercatat ada 4.792 kasus baru dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 488.310 dengan angka kesembuhan sebanyak 410.552 dan kasus meninggal 15.678. 

Kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan karena cukup menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai sektor. Namun, tidak ada pilihan lain. Kebijakan ini dianggap menjadi cara yang efektif untuk menekan angka paparan covid-19. 

Dari semua sektor yang terdampak, sektor ekonomi menjadi hal penting yang harus diperhatikan dimana masalah ekonomi memang menyentuh semua lapisan masyarakat. Tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya. Hal ini juga akan menjadi beban negara apabila negara harus menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya.

Selain dari sektor ekonomi, pada sektor pendidikan juga merasakan dampak yang cukup besar. Sejak bulan Maret 2020, sistem pendidikan di Indonesia diubah menjadi sistem pembelajaran jarak jauh. Pada sistem baru ini kita diminta untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah masing-masing atau dilakukan secara online

Sistem baru ini tentunya masih banyak mengalami kendala dan kesulitan terlebih pada daerah-daerah yang masih belum terjangkau oleh jaringan internet dan keterbatasan perangkat seperti smartphone, laptop, serta kendala lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline