Lihat ke Halaman Asli

Ayu Fauziah

Mahasiswi

Pelatihan dan Pendampingan Manajemen di Desa Cupak Jombang

Diperbarui: 29 Juni 2023   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Cupak terletak di Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang, dikawasan Gunung Pucangan dengan luas desa sekitar 72 hektar, jumlah penduduk sekitar 1.026 jiwa, dan tersebar di 3 (tiga) dusun yaitu: Cupak, Asemgede, dan Kromo. Kecamatan Ngusikan memiliki 11 wilayah desa dan merupakan kecamatan yang terjauh dengan jarak tempuh hingga 26 Km dari kota Jombang

Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu mesin penggerak ekonomi, pengembangan pariwisata secara menyeluruh diharapkan akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup besar di daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata. Salah satu desa di pelosok Kabupaten Jombang yang memiliki potensi bisa di kembangkan menjadi desa wisata adalah Desa Cupak Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang.

Desa Cupak terletak di Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang, dikawasan Gunung Pucangan dengan luas desa sekitar 72 hektar, jumlah penduduk sekitar 1.026 jiwa, dan tersebar di 3 (tiga) dusun yaitu: Cupak, Asemgede, dan Kromo. Kecamatan Ngusikan memiliki 11 wilayah desa dan merupakan kecamatan yang terjauh dengan jarak tempuh hingga 26 Km dari kota Jombang.

Desa Cupak memiliki potensi yang luar biasa yang bisa dikembangkan. Selain udara yang sejuk ada beberapa potensi antara lain adalah (1) adanya Wisata religi situs pertapaan dewi kilisuci, (2) Sendang widodaren, sendang drajad, dan gunung pucangan; (3) Wisata pertanian yang menghasilkan Porang sebagai bahan tepung, Gadung bahan kripik, Jagung sebagai ketahanan pangan; (4) di sertai dengan pembuatan kerajinan dari bahan baku local seperti anyaman pandan. (5) Pembuatan kayu arang yang bisa di kembangkan menjadi Carkol sebagai komodity eksport (6) Bumi perkemahan.

Potensi ke dua yaitu Tradisi seni dan budaya, masyarakat Desa Cupak masih menjunjung tinggi tradisi-tradisi yang diwariskan yang kental dengan budaya Jawa salah satunya adalah potensi bidang UMKM antara lain: 

(a) Arang Kayu, kualitas arang kayu sangat baik namun masih dilakukan dengan tradisional dan penjualannya melalui pengepul, selain itu banyak limbah yang dihasilkan karena pecahan kecil dari produksi arang dibuang begitu saja karena tidak laku dijual, padahal limbah ini dapat diolah menjadi briket arang kayu yang justru bernilai tinggi; (b) Tikar Pandan, Menganyam pandan dilakukan oleh masyarakat menjadi tikar, padahal bisa dikembangkan menjadi souvenir seperti tas, topi, dompet dll

Untuk mengembangkan desa wisata tidak lepas dari peran Sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku dalam mengelola mulai dari merencanakan, memikirkan dan mengendalikan berbagai aktivitas yang harus di jalankan agar sukses. Untuk itu harus di ketahui kualifikasi dan kompetensi SDM seperti kemampuanya mengelola desa wisata, memanfaatkan potensi yang di miliki, mengelola usaha, mengatasi permasalahan yang ada, sehingga dengan diketahui kekurangan dan kelebihan SDM akan di lakukan sebagai dasar dalam memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap SDM dengan tepat.

Desa Cupak memiliki potensi wisata yang sangat baik sebagai desa wisata yang unggul beserta UMKM dan produk-produk khas desa yang dapat di kembangkan bahkan termasuk dalam komoditi export (arang briket) tetapi masyarakat desa belum mampu mengolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Selain itu lokasi wisata di desa Cupak sebenarnya telah banyak di kunjungi wisatawan, namun karena adanya pandemi covid 19 dan pengelolan desa wisata yang kurang professional, sehingga menurunnya kunjungan wisatawan ke Desa Cupak serta penjualan produk UMKM yang menurun secara signifikan

Tingginya potensi wisata serta keunggulan produk-produk UMKM dan produk khas yang dimiliki Desa Cupak amat sayang jika tidak dikembangkan dengan baik. Masyarakat sekitar masih belum mampu dalam mengelola produk khas desa mereka menjadi produk dengan nilai yang lebih tinggi. Pandemi menyebabkan turunnya kunjungan wisatawan di Desa Cupak sehingga berakibat pada turunnya penjualan produk UMKM Desa Cupak. 

Pada pemetaan SDM kami mencoba mengembangkan sesuai potensi yang dimiliki oleh Desa Cupak. Misal anak usia 12 thn sampai dengan 17 thn kami kenalkan dengan teknologi terbaru, pada usia senjang kami buatkan stabilitas yaitu informasi yang akurat dan konsisten mengenai pemasaran produk UMKM.

Desa Cupak memiliki potensi wisata yang tinggi namun permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran warga sekitar dalam pemanfaatan wisatanya. Desa Cupak juga memiliki penghasilan pertanian yang melimpah namun masih bisa dikembangkan tingkat penghasilannya melalui sosialisasi sehingga diharapkan kegiatan ini dapat segera mendorong wisata di Desa Cupak serta diharapkan pula dapat meningkatkan penghasilan pertanian Desa Cupak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline