Lihat ke Halaman Asli

Ayueka

Akun pribadi

PMM UMM Ciptakan Inovasi Minuman Tebu Varian Rasa dan Briket Ampas Tebu

Diperbarui: 15 Desember 2021   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PMM UMM Ciptakan Inovasi Minuman Tebu Varian Rasa dan Briket Ampas Tebu

Banyuwangi (14/12/21) -- Komoditas tebu yang banyak ditemui di Banyuwangi, khususnya di wilayah Desa Sumbergondo, menjadi salah satu ide awal dalam menciptakan inovasi ini. Selain itu, produk minuman sari tebu yang biasa ditemui hanya menyediakan rasa original saja. Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa PMM UMM berinovasi untuk menciptakan produk minuman sari tebu yang berbeda dari produk lainnya, yakni diberi varian rasa yang terdiri dari rasa cokelat milo, kopi, dan jeruk nipis.


Pembuatannya yang tidak sulit serta bahan-bahan yang mudah didapatkan, membuat produk ini dapat dimanfaatkan menjadi salah satu peluang usaha. Terdapat keunikan tersendiri dari sensasi minum produk ini. Ketika berada di mulut, varian rasa nya (milo, kopi, dan jeruk nipis) akan muncul secara dominan. Tetapi ketika sudah diteguk dan melewati tenggorokan, maka rasa tebunya akan terasa sangat segar.

PMM UMM Ciptakan Inovasi Minuman Tebu Varian Rasa dan Briket Ampas Tebu

Inovasi ini tidak hanya menjadi program kerja kelompok 34 gelombang 16 PMM UMM semata. Tetapi juga menjadi salah satu ilmu baru yang tentunya dibagikan kepada masyarakat Desa Sumbergondo. Kegiatan ini sangat didukung penuh oleh  Kepala Desa Sumbergondo Bapak Noerman Iswandi. Beliau mengatakan, "Program kerja ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan skill dan ilmu baru untuk mengembangkan produktivitas masyarakat, khususnya di Desa Sumbergondo".
Masyarakat juga nampak antusias ketika mahasiswa PMM memberikan demo mengenai proses pembuatan tebu varian rasa. Hal ini dibuktikan dengan beberapa masyarakat yang sangat menyukai produk minuman tebu tersebut.
Tidak hanya produk minuman tebu varian rasa. Kelompok 34 PMM UMM juga memanfaatkan ampas tebu yang sudah tidak digunakan untuk diolah menjadi bahan bakar yakni briket. Inovasi ini bermula dari sampah ampas tebu yang dibuang begitu saja setelah sarinya diambil.

Produk olahan ampas tebu yang sudah dibuat menjadi briket, memiliki nilai ekonomis yang dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Alat yang sederhana dan bahan-bahan yang mudah didapat, menjadi salah satu nilai lebih yang didapatkan. Oleh karena itu, dari program kerja ini kelompok PMM UMM kelompok 34 berharap, dapat memberikan ilmu baru yang bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline