Lihat ke Halaman Asli

Single Happy

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah jomblowan/jomblowati bagi sebagian orang yang 'merasa dirinya laku' dipandang sebagai suatu kekurangan. Rasanya hanya mereka didunia ini yang laku dan memiliki segalanya.

Orang-orang seperti mereka yang sok merasa paling laku itulah yang sebenarnya memiliki banyak kekurangan. Mereka terlalu sibuk dengan kelebihan mereka, sampe mereka lupa bahwa indahnya dunia diawali dengan kesendirian yang memburu pasangan.

Adapun sebuah kegagalan dalam berpacaran, itu hanyalah sebuah sesi dalam dimensi berpacaran.

Logikanya, takkan mungkin seseorang begitu saja melepaskan orang yang dicintai tanpa alasan tertentu, bisa juga sebuah keadaan yang memaksa seseorang untuk berpisah dengan si pasangan.

Orang yang berbahagia, takkan banyak berteori tentang kebahagiaan dirinya melalui kata-kata bijak. Meski bertujuan memotivasi sesamanya, alangkah indahnya jika sebuah teori beriringan dengan praktek perbuatan nyata untuk dijadikan contoh, bukan lahan pameran seperti halnya sebuah bazar.

Seseorang yang lebih memilih menyendiri belum tentu pecundang yang gagal dikehidupan cintanya. Seseorang yang menjauhi sebuah komunitas, juga tidak bisa dikategorikan sebagai 'orang aneh'. Justru ketika seseorang memutuskan menjauh dari lingkungan 'umum', dia akan menemukan siapa dirinya.

Tak selamanya single itu nightmare, bagiku single itu ya happy, karena aku mampu menikmatinya sembari melupakan masa pahit yang tertinggal dibelakang dan tak mungkin lagi untuk menolehnya kembali.

Ayudyah





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline