Lihat ke Halaman Asli

Maria Fransiska Ayu

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Yuk, Kenali Pentingnya Penulisan Naskah Digital!

Diperbarui: 9 September 2020   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang sedang membuat, mengelola, dan mendistribusikan karya (dok.pribadi)

Era digital, tentunya membawa dampak pada pola menulis kita. Menulis tidak hanya lagi bisa di atas kertas saja, namun di berbagai ruang yang tersedia di internet termasuk saat kita melakukan interaksi di jejaring sosial seperti chatting, menulis status, mengunggah cerita, dan lain sebagainya. 

Tentu, di antara kalian pasti pernah melakukan hal tersebut, apalagi ketika kalian sedang merasa sedih, galau, bahagia dan lain-lain. Kalian  mengekspresikan hal itu menjadi sebuah tulisan, gambar, musik, audio , yang bisa di unggah ke berbagai jejaring sosial yang kalian miliki entah itu Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain. 

Nah, jika begitu pertanyaan yang muncul adalah apakah kalian sudah menyadari bahwa apa yang kalian tulis bisa menjadi sebuah karya yang bisa dipublikasikan? Ayo, kita perlu menyimak dan menyelami apa pentingnya penulisan naskah digital!

Menulis pada dasarnya adalah hal yang penting sebagai bentuk pembelajaran dan partisipasi sosial. Sejak munculnya jejaring sosial, teknologi penulisan kolaboratif juga berkembang. Ruang untuk membuat tulisan, berbagi, serta mempublikasikan menjadi lebih kuat dan mudah sehingga tidak ada alasan lagi untuk menganggap menulis digital itu tidak penting. Di era modern  ini, orang-orang dapat menulis melalui pesan teks, blog, video dan lain sebagainya. 

Terlebih, banyak orang zaman sekarang lekat sekali dan berperan secara aktif  dalam penggunaan media digital (ito et al dalam National Writing Project, dkk, 2010: 3). Hadirnya teknologi yang maju memudahkan untuk proses menulis yang halus. Teks dapat digabungkan dengan unsur gambar ataupun grafis dengan mudah. 

Seperti yang kita tahu juga, sebagian besar orang sudah mempunyai gadget yang langsung terhubung ke internet sehingga perangkat ini sudah  menjadi alat untuk menulis. Orang-orang dalam menggunakan gadget dengan otomatis sudah mempraktikan menulis.

Jadi, penulisan digital bukan sekedar mempelajari alat digital baru, melainkan proses perubahan pola membuat tulisan, mengelola, dan mendistribusikannya itu. Intensitas tulisan digital  untuk dibaca atau dilihat bisa dikatakan sering karena terhubung ke jaringan internet. Dalam penulisan digital, besar kemungkinan juga penulis menggunakan berbagai media, menggambar dari berbagai sumber, serta mempublikasikanya. 

Aspek paling penting dalam menulis digital yang harus kita tahu adalah tentang bagaimana cara kita sebagai penulis menyampaikan isi pesan sebagai hasilnya. Menulis digital merupakan aktivitas yang kompleks, tidak hanya keterampilan namun juga dijadikan sebagai cara untuk berinteraksi dengan ide, membentuk pola pikir, dan berekspresi yang tidak terbatas dalam ruang dan waktu. 

Tahukah kalian tanpa kita sadari dalam era digital ini, sebagian besar anak zaman sekarang  banyak menghabiskan waktunya untuk menulis secara online. Aktivitas yang mereka lakukan seperti bertukar pesan, teks, hingga posting di jejaring sosial. Melihat pola sebagian besar anak zaman sekarang membawa adanya yang dinamakan “revolusi digital”.

Apa itu revolusi digital?

Revolusi digital membahas tentang bagaimana cara alat itu digunakan. Alat yang dimaksud berarti teknologi yang mereka gunakan seperti gadget yang terhubung ke jaringan internet yang membawa dampak ke kehidupan sosial dan budaya mereka. Saat kita menulis, kita harus bisa memposisikan diri kita juga sebagai pembaca. 

Kolaborasi menjadi hal penting yang harus dilakukan dalam menulis digital. Kolaborasi yang terjadi di ruang digital besar kemungkinannya, dapat dibagikan tanpa batasan ruang dan waktu secara cepat sehingga memengaruhi sifat menulis digital, yaitu menuntut adanya respon. 

Adanya revolusi digital tentunya juga membawa pada kesenjangan digital. Kesenjangan digital merupakan kondisi dimana pembagian akses ke teknologi berdasarkan atas pemisahan strata sosial yang merujuk pada si “kaya” dan “ tidak punya”. Namun, kesenjangan digital tersebut bukan menjadi permasalahan utama,  tetapi terletak pada masalah terputusnya generasi digital. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline