Semarang, 28 Januari 2025 - Mahasiswa prodi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menyelenggarakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berkesan dengan kunjungan di Surabaya dan Bali. Kunjungan ini tentunya penting bagi mahasiswa karena dapat memberikan wawasan akademik, pengalaman baru, dan menjembatani mereka dalam dunia psikologi praktis dan lintas budaya. Beberapa tempat yang mereka kunjungi yaitu Universitas Airlangga Surabaya, Suryani Institute for Mental Health dan PT Cening Bagus Sejahtera. Kunjungan berlangsung pada tanggal 14-18 Januari 2025 ini diikuti oleh 137 Mahasiswa, yang didampingi oleh sejumlah dosen dan tenaga kependidikan (tendik).
Universitas Airlangga Surabaya menjadi tempat kunjungan pertama. Tentunya para mahasiswa psikologi UIN Walisongo memiliki antusiasme yang tinggi ketika berkunjung di UNAIR, dimana UNAIR ini termasuk universitas yang memiliki reputasi yang tinggi di bidang psikologi. Di UNAIR para mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat berdiskusi langsung dengan para akademisi UNAIR terkait membahas isu-isu kontemporer di bidang psikologi. Kunjungan ini merupakan salah satu upaya yang dapat memberikan wawasan luas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan psikologi.
Di hari berikutnya para mahasiswa sudah sampai di Bali. Kunjungan pertama yaitu di Suryani Institute for Mental Health. Disini para mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai beberapa contoh kasus orang yang mengalami gangguan kesehatan mental yang telah ditangani oleh Suryani Institute. Mereka juga berkesempatan untuk praktek langsung melakukan sebuah meditasi dasar dan relaksasi melalui pendekatan spirit yang dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Ni Luh Ketut Suryani, Pendiri Suryani Institute for Mental Health.
Suryani Institute for Mental Health merupakan sebuah institusi yang menyediakan layanan masyarakat dalam bidang Kesehatan mental, mereka berupaya membebaskan pasien pengidap ODGJ dalam belenggu kono mengenai cara penanganan penyakit mental, cara pasung, rantai dan penelantaran merupakan tindak kejahatan yang tidak manusiawi, sehingga mereka berupaya membuat masyarakat menjadi warga yang lebih paham dan menyadari bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk merawat dan menyembuhkan pasien ODGJ.
Suryani Institute tidak hanya bergerak dalam bidang kesehatan mental, namun juga melakukan pencegahan mengenai stigma negatif dan hal-hal yang menyebabkan kurangnya kesadaran warga mengenai pentingnya kesehatan mental. Hal ini dibuktikan dengan program-program yang diusung oleh Suryani Institute di bidang akademik, medis, psikiatri dan bidang sosial. Pendekatan yang digunakan dalam Suryani Institute yakni model biopsiko-roh-sosiokultural, mereka menggabungkan antara Psikologi barat seperti Psikologi positif dan kebudayaan bali yang identik dengan spiritualitasnya.
Kunjungan ini tentunya memberikan banyak pengetahuan lintas budaya. "Seru karena bisa praktek meditasi relaksasi langsung di Suryani Institute ini, kita juga dapat pemahaman baru terkait budaya bali dengan teknik psikologi. Jadi seperti bisa belajar merawat kesejahteraan diri dari berbagai perspektif tanpa menyampingkan nilai spiritual," ujar Ayudia, salah satu mahasiswa Psikologi UIN Walisongo.
Hari ketiga para mahasiswa mengunjungi PT Cening Bagus Sejahtera. Kunjungan kali ini para mahasiswa dapat menyaksikan langsung cara memproduksi pie susu, dimana masih menggunakan tenaga manusia dan juga mesin. Dalam kunjungan ini para mahasiswa belajar mengenai psikologi industri dan organisasi, dimana mereka dapat mempelajari tentang penerapan psikologi dalam pengelolaan SDM dan kesejahteraan karyawan. Kunjungan ini memberi wawasan praktis dalam dunia kerja.
"Dalam kunjungan ke Universitas Airlangga (UNAIR), Suryani Institute, dan PT Cening Bagus Sejahtera, saya memperoleh wawasan mengenai pendidikan Psikologi di UNAIR, praktik penanganan gangguan psikis berbasis budaya Bali serta meditasi di Suryani Institute, dan strategi pemberdayaan masyarakat lokal melalui kewirausahaan sosial di PT Cening Bagus," ujar Aisah, salah satu mahasiswa Psikologi UIN Walisongo.