Lihat ke Halaman Asli

ISSP: Perhiasan Mewah Kelas Dunia dari Laut Indonesia

Diperbarui: 24 Oktober 2016   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Japan Pearl Exhibition Etalase pameran mutiara. | Scoopnest.com

Ketika kecil, saya mengikuti lomba modelling di kota kelahiran saya, Surabaya. Dibesarkan oleh Eyang Putri yang gemar fesyen dan gaya, ada saja idenya ketika mendandani saya. Dalam lomba kali itu beliau membuat kalung pendek bertumpuk. Model kalung berbentuk choker yang terinspirasi dari Coco Chanel itu keren sekali dan elegan. Kalungnya berhias “batu” bulat unik berwarna kombinasi putih tulang dan krem keemasan. Namun “batu” cantik itu apa, saya belum tahu namanya.     Itulah awal perkenalan saya dengan mutiara.

Pertengahan Oktober lalu saya berkesempatan hadir di pre-event Indonesian 6th Pearl Festival 2016. Acara yang menghadirkan Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan banyak pengetahuan dan informasi terkini mengenai mutiara asli Indonesia. Beliau menjelaskan; tak kurang dari sekitar 70% mutiara di pasar dunia berasal dari laut Indonesia. Sayangnya, begitu dilabeli dengan merek asing maka hilanglah seketika identitas asal-muasal mutiara kita. Ibu Menteri Susi mengatakan bahwa pemasaran terbesar ada di Jepang dan Hong Kong. Langsung saja terbersit dibenak: jika begitu, sangatlah mungkin bahwa desain mutiara yang saya lihat di iklan merek-merek internasional memakai mutiara yang berasal dari laut Indonesia.

Memori akan mutiara pun kembali menyeruak. Sambil saya perhatikan bahwa mutiara Indonesia yang cantik, tak banyak lagi dikenakan oleh wanita Indonesia apalagi generasi muda kini. Konsumen lebih memilih jenis mutiara freshwater. Jumlah mutiara freshwater berlimpah dipasar dan bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah. Membeli apapun dari luar masih menjadi satu prestise untuk sebagian masyarakat kita.

Selain mencari mutiara dari luar, pamor mutiara juga seringkali redup karena diserbu oleh kehadiran jenis-jenis batu anorganik; berlian dan kristal misalnya. Pengetahuan akan mutiara yang kurang memadai juga menjadi satu faktor penghambat mutiara Indonesia untuk menjadi populer didalam negeri. Pembeli dalam negeri umumnya merasa khawatir akan melakukan kesalahan dalam membeli mutiara yang kurang baik kualitasnya dan tak mengerti harga pasar. Beda dengan pembeli asing yang lebih paham seluk beluk mutiara.

Tapi berbicara tentang mutiara, tahukah Anda bahwa dengan desain, warna, dan cara pemakaian yang tepat, mutiara Indonesia dapat menjanjikan penampilan yang tak hanya cantik namun juga memberikan efek kulit bercahaya dan kesan badan yang lebih langsing.

Sangat menarik, bukan? Yang pasti saya makin penasaran!

Indonesian South Sea Pearls

Ada Apa Dengan Mutiara Indonesia

Tak kenal maka tak sayang. Mari berkenalan kembali dengan kembali dengan mutiara asli Indonesia. Dikenal dengan nama ‘Indonesia South Sea Pearl (ISSP)’ , mutiara Indonesia mendominasi pasar dunia. Banyak faktor yang membuat ISSP menguasai 70% industri mutiara. Ukuran dan kualitas mutiara Indonesia adalah faktor unggulannya. ISSP terkenal dengan ukurannya yang besar yaitu mulai dari 10 mm hingga sekitar 15 mm. Mutiara Laut Selatan Indonesia ini dihasilkan dari tiram dengan genus Pinctada maxima. Iklim Nusantara di lintang Khatulistiwa mempengaruhi suhu, jumlah plankton, dan kondisi perairan, sehingga memungkinkan pertumbuhan mutiara yang optimal yang pada gilirannya menghasilkan hasil akhir yang sempurna, baik dari segi ukuran, ketebalan nacre, kilau, warna, bentuk dan juga rona permukaan mutiara itu sendiri.

Bentuk dan Kilau Mutiara Indonesia

Ada beberapa kategori hasil panen mutiara yaitu: gem quality pearls, misshapen pearls dan rejected pearls. Gem quality berbentuk lebih bulat sampai ke bulat sempurna. Jenis ini memiliki permukaan yang berkilau. Sementara misshapen shape umumnya disebut mutiara Baroque, bentuknya juga disebut Baroque, yakni mutiara yang tidak bulat namun cantik dengan ciri khas bentuk tersendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline