Lihat ke Halaman Asli

Ayu budi

Karyawan swasta

Artikel Opini Suksesnya Aktivitas Partai Politik di Media Sosial Jelang Pemilu 2024

Diperbarui: 4 Februari 2024   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.rri.go.id

Dalam pilpres -- cawapres 2024 ini membuat partai politik gencar melakukan kampanye. Media sosial pun menjadi media diskusi masyarakat yang menunjukan aktivitas partai politik yang tinggi. Media online menjadi peran utama untuk menunjang pilpres-cawapres keberhasilan dalam pemilu 2024 . Keberhasilan ini dibantu adanya marketing dalam politik agar masyarakat dapat mengetahui misi dan visi calon pilpres. 

Keberhasilan dalam pilpres melalui media online, media cetak, media sosial maupun spanduk yang tertera di sepanjang jalan agar masyarakat dapat memilih pada pilpres 2024. Media sosial pun tujuan utama nya  untuk meningkatkan popularitas calon pilpres. Media sosial pun bisa saja menjadi  sebatas pendokumentasian dan rapat kunjungan. 

Dalam berkampanye politik pun dapat berdampak negatif dan positif bagi calon pilpres. Dampak positif yang pertama media sosial dapat memberikan kemudahan akses bagi calon pemilih kandidat secara langsung dapat berinteraksi dengan calon pemilih dengan skala dan intensitas yang lebih mudah dibandingkan melalui pola kampanye tradisional seperti door to door, brosur, bahkan peliputan oleh media cetak atau televisi. Kedua, media sosial dapat dijangkau dengan murah oleh pengguna nya. Ketiga, media sosial memiliki outreach yang luas karena orang sangat mudah untuk membagikan konten atau informasi yang didapatkannya. Kekurangan lainnya. Yang pertama, rawan dalam penyebaran berita hoax. Kedua, rawannya pencurian ide /marketing politik dalam calon pilpres. Ketiga, berpeluang besar adanya serangan atau fitnah dari pihak lawan.

Saran untuk pemilihan pilpres menjadi diri sendiri dan tidak golput dalam memilih pilpres. Tidak terpengaruh dari pihak mana pun.

Kampanye pilpres di tahun 2024 ini dalam Media sosial pun melalui banyak tantangan etika yang dilalui oleh para calon pilpres. Tetapi media sosial pun dapat menanggulangi tantangan dengan cara yang teliti. Dengan cara menyaring antara berita hoax yang dapat merugikan calon pilpres. Keberadaan media sosial telah mengubah cara kampanye politik dijalankan, memengaruhi persepsi publik, dan bahkan dapat memengaruhi hasil pemilihan. Dalam tantangan politik di media sosial dapat berperan besar bagi calon pilpres dan peserta yang memilih pilpres. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline