PENTINGYA PENGGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
AYUB ABDULLAH (12204173151) TMT 5D
ayubabdullah67@gmail.com
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung,
Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 46 Tulungagung
Abstrak
Dalam dunia pendidikan kita tidak bisa terhindar yang namanya perkembangan zaman karna pendidikan pun disiapkan untuk merancang perbubahan zaman, sekarang sudah tiba saatnya kita di zaman revolusi industri 4.0 dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat dunia pendidikan dituntut untuk bisa atau memakai teknologi dalam melaksanakan pembelajaranya agar semua peserta didik mampu berkompetisi dalam dunia kerja di era revolusi industri 40 ini. Selain itu tenaga pendidik pun harus siap dengan berubahan teknologi sekarang selain tenaga pendidik harus menguasai bidang kompetenya juga harus menguasai kecanggihan teknologi sekarang ini. Karna jika tidak menguasai kedua hal tersebut seoarang tenaga pendidik akan kewelahan mengatasi persaingan di era industrin 4.0 ini karna di era ini teknologi semakin canggih dan kebanyakan dunia kerja menggunakan kecanggihan teknologi tersebut, kalau zaman dulu ketika SMP sederajat tidak boleh menggunakan media komunikasi berupa apapun semisal gedged akan tetapi kemudian ketika pada zaman revolusi industri 4.0 ini seharusnya peserta didik diperbolehkan menggunakan alat tersebut akan tetapi digunakan untuk pembelajaran dan di bimbing dan diarahkan dengan benar oleh tenaga pendidik agar peserta didik tau perkembangan teknologi sekarang seperti apa dan juga tidak ketinggalan zaman dari hal tersebut gedged pada anak SMP sederajat ke atas tidak lagi berdampak negative terhadap prestasi belajar peserta didik. Penggunaan teknologi pada proses pembelajaran sangatlah penting untuk sekarang ini karna untuk sekarang ini teknologi sangat berperan dalam pendidikan yang akan ber efek ke dunia kerja.
kata kunci : pendidikan, gadget, Revolusi industry 4.0, pembelajaran
Pendahuluan
Pada saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi ke empat (revolusi industri 4.0) yang bisa ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan visual. Perkembangan revolusi industri 4.0 menggunakan rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai pundi-pundi pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 sejak tahun 2018. Berbagai perubahan yang muncul dan usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menghadapi dampak dari revolusi industri 4.0 anatara lain meningkatkan mutu dunia pendidikan sehubungan pada era industri 4.0 ini dunia pendidikan harus memuat teknologi pada proses pembelajaranya.
pada proses pembelajaran mungkin pihak sekolahan bisa memakai gedged agar lebih praktis dalam penggunaanya. Pendidikan Indonesia dengan pemanfaatan teknologi internet yang super cepat secara tidak langsung telah memicu perubahan proses pembelajaran di Indonesia yang sedang berlangsung di sekolah. Untuk menghadapi perkembangan ini, diperlukan pendidikan yang dapat mencetak generasi yang kreatif, inovatif, serta kompetitiPencapaian ini bisa diperoleh secara maksimal dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pendidikan yang diharapkan nantinya bisa menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Namun kebanyakan sekolah di indinesia masih belum menggunakan kecanggihan teknologi seperti gedged untuk fasilitas pembelajaranya mungkin daerah plosok ataupun daerah yang kurang sinyal internet hal ini menghambat laju pendidikan diindonesia karna di era revolusi industri 4.0 ini memerlukan media komunikasi ataupun kecanggihan teknologi dalam proses pembelajaranyaakan tetapi hal ini masih belum juga berlaku di sekolah yang memiliki sedikit biaya untuk membeli gadged untuk proses pembelajaran, hal ini sangat disayangkan karna peserta didik akan kalah bersaing dengan sesamanya bahkan kalah bersaing dengan Negara tetangga.
Minimnya penggunaan gedged atau media teknologi ini terpengaruhnya orang tua wali akan berpengaruh negative penggunaan gedged pada anak remaja di waktu sekolah hal ini yang perlu dibenarkan bahwasanya untuk zaman sekarang ini penggunaan gadged sangatlah penting untuk proses pembelajaran. karna linier dengan zaman sekarang yakni zaman revolusi industri 4.0 yang diman manusia dituntuk untuk bekerja dengan kecanggihan teknologi nah dengan ini seharusnya di pendidikan mulai diperkenalkan dengan berbagai alat komunikasi seperti gadged.
Metodologi Penelitian
Tulisan ini termasuk jenis penelitian ilmiah studi literatur, dengan mencari referensi teori dan jurnal yang berhubungan dengan tema besar yang penulis angkat. Referensi teori dan jurnal yang diperoleh dengan jalan studi literatur ini dijadikan sebagai fondasi dasar dan alat utama untuk menganalisa. Menurut Sawono (2006) Studi Pustaka adalah mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang diteliti.. Dengan kriteria, sumber valid, mengangkat tema tentang "pentingnya penggunaan teknologi untuk pendidikan di era revolus industry 4.0". Dalam hal ini pembelajaran yang menggunakan teknologi ( gadget ) akan lebih menarik dan kreatif dan juga dapat menjadi pondasi awal bagi peserta didik untuk berkompetisi di dunia kerja di era industi 4.0 ini. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari jurnal, buku literatur, dan publikasi media. Ketika sumber berbentuk e-book, e-jurnal, atau literatur lainnya terbentuk elektronik, penulis mengetikkan kata kunci dibagian pencarian sumber populasi.
Hasil dan Analisis
era revolusi industri 4.0
Era revolusi industry 4.0 Adalah Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF)
mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. Dalam bukunya yang berjudul"The Fourth Industrial Revolution", Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas.
Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya (1) robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic), (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan (4) teknologi komputer kuantum, (5) blockchain (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D. Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal. Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para ilmuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital. Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi keempat mendorong system otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat. 3 Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.
gadget dalam pembelajaran yang interaktif
Penggunaan Gadget berkaitan dengan media pembelajaran berbasis ICT, oleh sebab itu biasanya terhubung dengan internet. Penggunaan internet sangat menunjang dalam gadget ini. Penggunaan gadget bisa terdiri dari beberapa cara. Apakah gadget tersebut digunakan sebagai tambahan dari pembelajaran konvensional, atau penunjang atau justru pengganti dalam model pembelajaran. 1. Gadget sebagai tambahan dalam pembelajaran Misalnya seorang guru pelajaran biologi memberikan materi tentang pencernaan. Materi tersebut sudah di jelaskan guru di kelas. Namun, jika belum jelas maka siswa boleh mengakses di internet di website yang telah di rekomendasikan oleh guru. Sifat pembelajaran ini tidak wajib dilakukan oleh siswa, jika dirasa perlu sebagai tambahan ilmu maka siswa dianjurkan untuk mencari. Model pembelajaran gadget seperti ini sering diterapkan di pendidikan kita. Dengan masih adanya keterbatasan teknologi informasi di daerah-daerah sehingga setiap siswa mempunyai kemampuan berbeda dalam hal teknologi. Semisal ada siswa yang tidak mempunyai gadget, jadi dia tidak bisa mengakses. Walaupun tidak bisa mengakses di internet siswa masih mendapatkan ilmu dari guru di kelas hal ini yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah yakni pemerataan teknologi untuk sekolah di Indonesia 2. Gadget sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran Gadget dapat menunjang dalam pembelajaran. Misalnya pelajaran sejarah, guru memberikan tugas untuk mencari tugas tentang matematika semial rumus tentang volume bangun ruang, Maka ini bisa dikatakan salah satu penunjang pembelajaran. Siswa menjadi aktif mencari tugas di internet tidak hanya aktif di media sosial saja. Contoh lainnya adalah ketika guru memberikan tugas, tugas yang harus dikerjakan ada di blog atau di google classrum di sini gru dapat memberikan tugas dengan mudah dan juga dapat mengoreksi dengan mudah, sehingga siswa harus browsing dan mengunduh tugas tersebut. Hal ini bermanfaat untuk guru dan juga siswa. Guru bisa menghemat waktu ajar, sedangkan siswa mendapatkan tugas yang bisa diakses kapanpun. Pembelajaran gadget ini banyak diterapkan juga di pendidikan kita. Guru member tugas untuk mencari di internet, atau tugas ada di web guru. Biasanya sekolah-sekolah yang menggunakan seperti model ini, akses internet mudah dicapai. Setidaknya jika siswa tidak punya gadget di daerahnya masih dapat akses internet seperti wifi, warnet, dll. 3. Gadget sebagai alternative pendukung pembelajaran Saat ini, khususnya di kota-kota yang sudah memenuhi akses teknologi informasi, internet tidak menjadi kendala bagi para pengguna. Proses pembelajaran berbasis gadget dapat diterapkan jika kondisinya seperti ini. Selain itu harus memenuhi persyaratan lain, yaitu karakteristik siswa ddan sekolah, maupun pelajaran yang di buat gadget. Misalnya, ada kasus guru sedang di tugaskan di luar kota. Sedangkan di sekolah memungkinkan untuk pembelajaran gadget denagn jarak jauh. Maka guru bisa memberikan tugas siswa melalui webnya. Guru tersebut memberikan modul yang dapat di unduh oleh siswa. Stelah itu siswa dapat mengerjakan tugas, dan tugas tersebut dapat dikumpulkan lewat email atau langsung lewat google classroom siswa pun bisa berkonsultasi dengan guru.
peran gadget dalam pembelajaran untuk mengatasi revolusi industry 4.0
Pendidikan umum memberikan landasan kuat kepada peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya berbicara tentang agama, melainkan berfikir, berperasaan, berkesadaran, bertindak, berperilaku dan beramal sesuai dengan agama yang dianut masing-masing dan mampu berkompetisi di dunia kerja . Pendidikan umum bertujuan memanusiakan manusia" peserta didik, tidak boleh tidak wajib melandasi proses pelaksanaannya dengan moral yang bermakna seluasluasnya (Mulyana, 2008). Pada proses pendidikan umum, moral itu wajib tercermin pada suasana pembelajaran interaksi edukatif- pengembangan materi pembelajaran, penerapan metode dan strategi sampai dengan evaluasi yang diterapkan. Pada pelaksanaan pendidikan umum, moral itu menjadi jiwa, suasana, interaksi edukatif dan tujuannya. Pendidikan umum berupaya secara bermakna dan berkesinambungan menghasilkan SDM yang bermoral bagi semua konteks kehidupan dalam suasana dan kondisi apapun (Sumatmadja, 2002). Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini bukan lagi menjadi kelanjutan untuk revolusi industri ketiga, melainkan menjadi gerbang untuk datangnya revolusi industri 4.0 atau industri 4.0.
Davis (World Economic Forum, 2016) mengartikan industri 4.0 ini sebagai cyber physical systems yang berarti teknologi bukan lagi menjadi 'alat' melainkan tertanam pada kehidupan masyarakat hal ini yang harus ditekankan pada peserta didik. Artificial Intelligence, nanotechnology, biotechnology, autonomus vehicles,dan 3D printing merupakan contoh semakin luasnya perkembangan teknologi saat ini. Kecepatan, jangkauan/cakupan, dan dampak merupakan tiga alasan dari Schwab (World Economic Forum, 2016) yang menjelaskan bahwa transformasi teknologi saat ini bukan perpanjangan dari revolusi industri ketiga, melainkan kedatangan revolusi industri 4.0. Perkembangan teknologi finansial, efesiensi dan produktifias jangka panjang bagi manufaktur, merupakan beberapa manfaat yang akan timbul dari datangnya revolusi industri 4.0 ini. Selain manfaat, tentunya juga akan datang beberapa tantangan yang akan dihadapi masyarakat terkait dengan ini, sebagai contoh adalah semakin ketat kompetisi dalam dunia kerja karna si beberapa perusdaan lebih menggunakan mesin dan kecanggihan teknologi hal ini menimbulkan perusaan membutuhkan lebih sedikit orang karna hal in persaingan dunia kerja akan lebih berat. Perubahan pada kebiasan - kebiasan konsumen juga akan menuntut perusahaan untuk membenahi sistem nya agar sesuai dengan perubahaan konsumen yang timbul akibat revolusi industri ini. Untuk mengakhiri pesatnya perkembangan teknologi. Tantangan pada dunia pendidikan dalam menghadapi industri 4 adalah penanaman nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan.
Menurut Guilford (1985) penerapan dari pendidikan nilai yang dikembangkan adalah: 1) anak dididik dan dilatih dengan cara bekerja sambil belajar. Kecerdasan berfikir anak dikembangkan dengan seluas-luasnya; 2) memupuk kepribadian anak dengan kepribadian Indonesia sehingga menjadi pribadi yang dinamis, percaya diri, berani, bertanggung jawab dan mandiri; 3) pelajaran tidak hanya diberikan pada jam pelajaran saja, tetapi juga dalam setiap kesempatan di luar jam sekolah hal ini dapat menggunakan gedged masing-masing peserta didik untuk mengakses internet dirumah masing-masing dan 4) contoh perbuatan baik diterapkan karena lebih berhasil dalam membina watak yang baik . hal inilah yang membedakan manusia dengan mesin di era globalisasi industri ke 4. Kirschenbaum (1992) menyatakan bahwa pendidikan nilai pada dasarnya lebih ditujukan untuk memperbaiki moral bangsa. Pendidikan nilai mengajarkan generasi muda tentang kebenaran dan moral yang seharusnya dimiliki. Pendidikan nilai ditujukan untuk mencegah antara lain meningkatnya kasus kejahatan, degradasi moral dan penggunaan obat-obatan terlarang oleh generasi muda.
Melalui pembelajaran berbasis nilai diharapkan siswa dapat menentukan nilai baik dan buruk dalam kehidupan sehingga dapat memilih nilai yang baik untuk peningkatan kualitas hidupnya di dalam masyarakat. Tapi pada kenyataanya, semakin pesatnya arus teknologi justru peserta didik semakin terlena dan memiliki sikap yang enggan bertanggung jawab, degradasi moral dan meningkatnya kasus kejahatan dikalangan siswa. Dengan adanya aplikasi media sosial yang mempermudah dalam mengakses informasi dan komunikasi mengakibatkan menjamurnya kejahatan di media online. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan nilai dan tantangan bagi pendidik untuk menguatkan karater moral siswa agar tidak terjerumus dan terlena dengan pesatnya teknologi industri 4.0
Kohlberg, (2005) menyatakan bahwa pendidikan moral merupakan suatu upaya membantu peserta didik dalam menuju satu tahap perkembangan sesuai dengan kesiapan mereka. Peranan guru adalah memperkenalkan peserta didiknya dengan berbagai masalah konflik moral yang realistic dan memperkenalkan akan perkembangan teknologi pada zaman sekarang agar peserta didik siap menghadapi dunia kerja dengan demikian gedged merupakan sarana penting untuk proses pembelajaran karna pada zaman sekarang gadget digunakan untuk pembelajaran diluar jam pelajaran dan menambah waktu belajar peserta didik dan mengurangi peserta didk mnggunakan gadget untuk bermain. hal ini akan menimbulkan gadget berpengaruh positif bagi peserta didik.
Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif.
Dari beberapa penjabaran di atas bahwasanya penggunaan gadget untuk pembelajaran itu sangatlah penting untuk sekarang ini, karna sekarang ini zaman sudah mulai canggih dan kita berada pada era revolusi industri 4.0 dimana sebagian besar pekerjaan menggunakan teknologi atau mesin karna hal ini lah sudah seharusnya pendidikan itu harus menggunakan teknologi agar peserta didik mampu bersaing dalam dunia kerja. pada tahap pembelajaran ada beberapa sekolahan yang menggunakan gadget untuk pembelajaran online dan biasanya memakai aplikasi google classroom atau yang lain yang dimana penggunaan gadget ini di damping oleh guru dan di arahkan akan tetapi ada beberapa sekolah tidak menggunakan gadget untuk proses pembelajaran karna keterbatasan biaya atau tempatnya yang terpencil. Untuk mengatasi hal seperti ini seharusnya pemerintah memeratakan dana yang ada untuk seluruh sekolah di wilayah Indonesia agar semua siswa mendapat pembelajaran yang modern dan mampu bersaing. dengan adanya pengawasan dan bimbingan gadget tidak lagi berdampak negative bagi siswa malah menjadikan siswa cerdas dalam bidang teknologi.
Saran
mulai sekarang penggunaan teknologi di berbagai instransi pendidkan harus lebih diperbanyak lagi karna teknologi sanagatlah penting bagi pesrta didik untuk bekal nanti berkompetisi di dunia kerja ter untuk penggunaan gadget pada pemvbelajaran akan memberikan efektifitas yang lebih disbanding dengan tidak memakai gadget dan mempermudah proses pembelajaran online, akan tetapi penggunaan gadget ini harus di bimbing oleh guru atau orang tua karns kalo tidak akan berakibat fatal. Selanjutnya pemerintah juga memeratakan sarana prasarana terkait teknologi di berbagai instansi pendidikan yang ada di indonesi termasuk daerah- daerah plosok sekalipun agar semua peserta didik yang ada di Indonesia mengetahuai perkembangan teknologi seperti apa. dan peserta didik di Indonesia tidak ketinggalan zaman atau gaptek. untuk penggunaan gadget ini sangat perlu bimbingan dari guru maupun orang tua wali agar peanfaatan gadget ini bisa maksimal
Referensi
Prasetyo, Banu dan Trisyanti, Umi. 2018. Prosding SEMATEKSOS 3: Strategi pembangunan Nasional Menghadapi revolusi indutri 4.0. "Revolusi Industri 4.0 dan tantangan perubahan sosial", 2354-6026.
Mahfud Muhammad Nuhman , Wulansari Aprilya.2018. Seminar Nasional Pendidikan 2018. Penggunaan Gadged untuk Menciptakan Pembelajaran yang Efektif, vol 1. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10214/Makalah%206%20Muh.%20Nuhman%20Mahfud.pdf?sequence=1&isAllowed=y,
Slamet Rosyadi. 2018. Revolusi Industri 4.0 peluang dan tantangan bagi Alumni Universitas Terbuka.https://www.researchgate.net/publication/324220813_REVOLUSI_INDUSTRI_40
Syamsuar, Reflianto.2018. Pendidikan dan tantangan pembelajaran berbasis teknologi informasi di era revolusi industri 4.0.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H