Lihat ke Halaman Asli

Ayub Simanjuntak

The Truth Will Set You Free

Buku dan TikTok

Diperbarui: 9 Mei 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: freepik.com

Dalam era di mana teknologi menyerbar cepat, video telah menjadi salah satu bentuk media yang paling dominan. Platform seperti YouTube, Netflix, dan TikTok telah mengubah cara kita mengonsumsi informasi. 

Namun, meskipun popularitasnya yang meningkat, buku-buku tetap menjadi sumber pengetahuan dan hiburan yang tak tergantikan. Mengapa begitu?

  • Kedalaman Pengetahuan

Satu hal yang menjadi kekuatan buku adalah kedalaman pengetahuan yang dapat disampaikannya. Buku cenderung menguraikan topik secara rinci dan mendalam. 

Penulis memiliki ruang yang lebih besar untuk menjelaskan konsep-konsep kompleks dan menyajikan argumen dengan detail yang dibutuhkan. 

Ini berbeda dengan video yang sering kali harus memadatkan informasi dalam waktu yang singkat untuk mempertahankan perhatian penonton.

Kaum muda merasa selalu ingin produktif, tanpa menghirauk produktivitas yang terganggu. Video-video pendek berdurasi tiga menit di TikTok dapat mengalihkan perhatian penggunanya dari menyelesaikan tugas-tugas penting seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan tugas-tugas dan sampel terdiri dari 110 siswa perempuan dan 130 siswa laki-laki, berusia antara 23-27 tahun, hasil penelitian menunjukkan bahwa 31,25% siswa kecanduan TikTok, dan 87,5% siswa menghabiskan lebih dari dua jam per hari di media sosial. 

(Terjemahan Zulli D, Zulli DJ. Extending the Internet meme: Conceptualizing technological mimesis and imitation publics on the TikTok platform. https://doi.org/101177/1461444820983603 [Internet]. Diakses 8 Mei 2024.

Ada korelasi kuat antara generasi muda yang kecanduan tiktok dan prestasi akademik mereka. 

Para pecandu tiktok mendapati diri mereka sulit atau tidak dapat berkonsentrasi ketika membaca teks seperti buku, novel atau cerita pendek. Kebiasaan "dininabobokan" oleh beragam video pendek membuat otak seperti sulit menerjemahkan huruf-huruf cetak.

  • Imajinasi yang Kuat

Dalam bukunya yang berjudul  Cosmic Religion and Other Opinions and Aphorisms, Albert Einstein mengatakan :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline