Lihat ke Halaman Asli

Ayub Simanjuntak

The Truth Will Set You Free

Norepinefrin dan Pornografi

Diperbarui: 10 Februari 2024   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : freepik.com

Norepinefrin atau disebut noradrenalin adalah neurotransmiter dan hormon. Sebagai neurotransmitter, norepinefrin merupakan pembawa pesan kimiawi yang membantu mengirimkan sinyal saraf melintasi ujung saraf ke sel saraf, sel otot atau sel kelenjar lainnya. Sedangkan Sebagai hormon, ia  dilepaskan oleh kelenjar adrenal  berbentuk topi terletak di atas organ ginjal.

Norepinefrin adalah bagian dari sistem saraf simpatik manusia atau dengan bahasa sederhana merupakan bagian dari sistem tanggap darurat tubuh  terhadap bahaya - respons "fight or run ". Secara medis, respons fight-or-fight dikenal sebagai respons stres akut. Saat kita stres, maka hormon ini akan dilepaskan sehingga membuat kita menjadi lebih waspada dan siap menghadapinya. Norepinefrin adalah versi otak dari adrenalin. Berbeda dengan adrenalin, norepinefrin bukanlah hormon yang beredar di seluruh tubuh. Namun, mirip adrenalin, norepinefrin bertanggung jawab untuk membuat kita "alert".

Dalam hubungannya dengan seksualitas. Hormon ini berperan penting ketika terjadi gairah seksual baik karena aktivitas seksual alami maupun "buatan" misalnya ketika menonton pornografi. Norepinefrin memberi tahu otak: "Sesuatu akan terjadi dan kita harus bersiap-siap menghadapinya." Ini meningkatkan  otak untuk beraktivitas.

Penikmat pornografi akan sangat sulit melupakan sensasi gambar-gambar yang mereka saksikan karena pada saat itu norepinefrin telah dilepaskan. Bahan kimia yang menurut para ilmuwan dapat membantu mengingat detail yang jelas dari pengalaman intim. Itulah yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi "addict".

 Hormon ini akan membuat pecandu pornografi terus merasa fokus dan memikirkan apa yang dia saksikan yang terekam dalam memorinya sehingga sering berdampak dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya ketika  melihat wanita, ia  menjadikannya menjadi objek fantasi seksual. Dampak ketidakseimbangan hormon dalam otak akan berdampak sangat berbahaya seperti merubah struktur otak dan merubah proses kimiawi otak.

Source: freepik.com

Secara alami kita dapat mengatur secara alami bagaimana keseimbangan hormon penting ini alih-alih memperoleh atau lebih tepat membajaknya dari pornografi. Beberapa hal yang bisa kita lakukan agar  kehidupan kita menjadi lebih baik antara lain  dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, makanan bergizi, mendengarkan musik serta melakukan hobi yang membuat kita senang.

Dengan melakukan beberapa hal yang bisa kita pilih, kita akan bisa menggantikan fokus dari hal-hal yang bersifat pasif seperti menonton dan menggantinya dengan hal-hal yang bersifat aktif namun bermanfaat bagi tubuh dan otak kita.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline