Daniel adalah seorang tawanan keturunan bangsawan yang diangkut oleh Raja Nebukadnezar ketika ia mengepung, menaklukan Yerusalem dan kemudian menghancurkannya pada tahun 587 S.M. Yoyakim, raja Israel yang berkuasa pada saat itu, menolak untuk terus membayar upeti yang telah berjalan tiga tahun. Menurut catatan sejarawan Flavius Josephus dalam karyanya Antiquitates Iudaicae volume 10 menyatakan Raja Yoyakim dieksekuksi bersama dengan pejabat tinggi kerajaan.
Pada periode ini Nebukadnezar juga membawa sebagian dari perkakas-perkakas Bait Allah yang berharga serta membawanya ke tanah Sinear (Irak sekarang). Bersamaan dengan itu, raja bertitah agar membawa beberapa orang Israel yang berasal dari keturunan bangsawan untuk dididik menjadi pegawai di negeri Babel, salah satu dari anak-anak muda itu adalah Daniel. Adalah hal yang umum pada masa itu untuk membawa rampasan perang berupa patung-patung dewa atau perkakas ibadah sebagai tanda penghinaan terhadap dewa-dewa bangsa yang takluk tersebut.
Daniel adalah seorang muda yang hidup beriman kepada Allah Israel dan ia berketetapan dengan tidak mau menajiskan dirinya dengan kehidupan Babel yang kafir. Daniel menolak mkan hidangan najis yang disajikan kepadanya, ia lebih memilih memakan sayur-sayuran dan air putih saja. Oleh karena integritasnya itu, Tuhan Allah mengaruniakan kepada Daniel hikmat dan pengertian sehingga ia dapat memahami pengetahuan, kepandaian, juga sanggup menafsirkan penglihatan dan mimpi serta teka-teki yang sukar.
Sebagai seorang yang setia beribadah kepada Allahnya, Daniel dikaruniai kasih sayang dan berkat yang luar biasa sehingga dengan cepat ia mendapat promosi menjadi pejabat tinggi kerajaan tersebut. Bersamaan dengan itu, Allah memberi banyak penglihatan kepada Daniel mengenai masa depan Israel dan umat manusia secara umum.
Pertemuan Daniel dengan Malaikat Gabriel terjadi pada tahun ketiga pemerintahan Raja Belsyazar yang meninggal dibunuh tahun 539 S.M ketika Persia menakukan Babilonia. Daniel yang sedang berada di puri Susan melihat penglihatan tentang akhir zaman. Ketika ia berusaha memahami seluruh penglihatan itu nampaklah seorang berdiri di depannya, yang rupanya seperti seorang laki-laki.
Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki; dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!" Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!" Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali. (Daniel 8:15-18TB)
Dalam kemunculannya Gabriel selalu mempunyai tugas yang spesifik yaitu menyampaikan pesan penting dari Allah kepada manusia. Menarik, orang yang bertemu dengan Malaikat Gabriel akan merasa takut dan terkejut. Paling sedikit ada tiga peristiwa kemunculan sang malaikat dengan manusia, satu dengan Daniel, kemudian dengan Maria pada waktu berita kelahiran Yesus dan kepada imam Zakaria ayah dari Yohanes Pembaptis.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.. (Lukas 1:8-19TB)
Pada peristiwa ini, kehadiran malaikat Gabriel yang tiba-tiba mengejutkan imam Zakharia yang sedang bersembahyang. Tetapi, malaikat itu seperti juga pada Daniel melakukan hal yang sama yaitu menenangkan dengan perkataan "jangan takut". Gabriel dengan gamblang berkata kalau ia telah diutus Allah untuk sebuah misi.
Ada korelasi yang jelas antara kehadiran Tuhan yang diwakili oleh malaikat Gabriel dengan karakter Allah yang membawa sukacita dan bukan ketakutan berlebihan atau teror. Kehadiran Gabriel identik dengan kabar gembira kepada manusia. Gabriel dengan jelas menyatakan mengapa ia hadir dan untuk apa pesan yang ia sampaikan tersebut.