Lihat ke Halaman Asli

Ayub Simanjuntak

The Truth Will Set You Free

Samson dan Delila dalam Budaya Kita

Diperbarui: 18 Februari 2021   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: fivethirtyeight.com/GETTYIMAGES

Mereka tidak terpisahkan; jelas tertulis dalam Sefer Shoftim atau buku Hakim-hakim dalam kitab umat Yahudi juga Alkitab Perjanjian Lama. Samson adalah tokoh revolusi Israel paling terkenal dari belasan hakim-hakim yang tercatat, karena kelahiran dan karakternya yang kontroversial. Ia disebut Hakim atau "Shofet" artinya pemimpin yang menegakan hukum dan keadilan.

Negara Israel menjadi negara dengan sistem kerajaan bermula ketika Nabi Samuel mengumumkan pengunduran dirinya sebagai hakim dan pemimpin Israel. Bangsa itu kemudian memaksa untuk memiliki seorang raja sama seperti bangsa-bangsa tetangga mereka.

Nabi Samuel berdoa kepada Tuhan dan memperoleh jawaban bahwa mereka tidak lama lagi akan memiliki raja. Singkat cerita terpilihlah Saul sebagai raja pertama Israel dan menandai era baru pemerintahan negara tersebut.

Penjajahan Orang Filistin sudah berlangsung puluhan tahun. Mereka ditindas, melarat dan ketakutan. Kelahiran anak ini  menarik karena berita itu disampaikan  Malaikat  yang berjanji  kelak Manoah sang ayah akan memiliki anak meskipun istrinya mandul suatu hal yang dianggap memalukan pada zaman itu.

Malaikat berpesan anak mereka akan menjadi pahlawan pembebas penjajahan Filistin. Sambil mengingatkan orangtua  jangan sekalipun anak itu minum anggur atau makan sesuatu yang haram. Nazir istilah mereka.

Beranjak dewasa Samson menjadi pribadi yang liar, keras kepala dan penuh nafsu seperti keledai liar. Apa yang dia mau harus dia dapat termasuk urusan perempuan. Hal ini memusingkan orangtuanya.

Delila sering di salah tafsir sebagai karakter yang liar, pelacur dan licik. Film-film Hollywood dan lukisan abad pertengahan macam "Samson and Delilah" yang dilukis oleh  Peter Paul Rubens tahun 1600 an terpajang di museum nasional London  menggambarkannya sedemikian vulgar. mengapa?

Delilah dari segi nama dekat unsur kata Ibraninya dengan "Layla" artinya malam sedangkan Samson sendiri berasal dari akar kata Ibrani "Shemesh" artinya matahari. Seperti hendak menyiratkan sebuah takrif  kedigdayaan matahari yang bergelora tunduk pada gemulai dan ketenangan malam.

Tapi yang menarik Kitab Hakim-hakim sesungguhnya tidak menulis soal bangsa, status sosial atau pekerjaan perempuan ini. Anggapan Delilah pelacur sangat mungkin karena ia sempat berhubungan dengan seorang pelacur.

Kelima raja kota Filistin menjanjikan uang yang besar kepada Delilah untuk mencari tahu bagaimana cara mengikat dan menundukan pahlawan Israel itu. Setelah berkali-kali dirayu, toh akhirnya lelaki itu memberi tahu juga rahasia kelemahannya; sesuatu yang tidak boleh bocor apalagi ke tangan musuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline