Lihat ke Halaman Asli

Ayub Simanjuntak

The Truth Will Set You Free

Cerita Klasik Valentine: Rut dan Boas

Diperbarui: 14 Februari 2021   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : israelmyglory.org

Tepat di tengah malam yang pekat itu Boas terbangun karena ia merasa seperti ada yang bergerak-gerak di bawah kakinya, Malam itu memang sangat dingin. Boas memakai selimut tebal, ia tidur diatas tumpukan gandum. Cahaya bintang-bintang memantulkan sosok perempuan yang sudah beberapa minggu ini ada untuk mengambil berkas-berkas gandum ladangnya. Wajah itu seringkali muncul juga dalam mimpi-mimpi malamnya.

Adalah kewajiban bagi seorang pemilik ladang gandum apalagi orang seperti Boas yang terkenal  kaya raya untuk membiarkan berkas-berkas yang jatuh di bawa orang miskin untuk makan keluarganya. Musa memerintahkan supaya penyabit gandum tidak usah menyabit sampai ke tepian ladang. Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kau sabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kau pungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu (Imamat 23:22TB).  Rut sang janda kafir masuk dalam kategori miskin dan membutuhkan perlindungan untuk bisa bertahan hidup di tanah yang cukup  asing baginya.

Sungguh malam itu Boas terkejut bukan kepalang menyadari ada seorang perempuan yang sedang membaringkan diri tepat di bawah kaki-kakinya. Setelah bisa menguasai ketakutannya, ia bertanya: "Siapakah engkau ini ? jawabnya "Aku Rut hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami". Boas mengendalikan dirinya dan mencoba menolong menyelesaikan perkara perempuan ini.

Permintaan perempuan ini sesungguhnya adalah hal yang biasa dan tidak memalukan dalam konteks budaya bangsa Yahudi. Naomi sebelumnya yang mengajari menantunya tersebut melakukan tindakan itu. Naomi percaya karakter dan sifat Boas yang baik hati.  Boas juga menyadari bahwa secara adat dan hukum Yahudi ia memang wajib untuk mengangkat perempuan itu sebagai isterinya karena suami Rut yang meninggal itu adalah kerabat terdekatnya. Rut disisi lain sangat berharap lelaki itu mau menerimanya sebagai istri untuk kembali menegakan nama kaum keluarganya.

Boas mengagumi keberanian dan kesetiaan Rut meninggalkan bangsanya dan keluarganya untuk mengikuti mertuanya yang masa depannya sendiri tidak jelas. Rut sejatinya tidak harus ikut kepada keluarga suaminya tetapi kesetiaan dan komitmennya menginginkannya. Ada sesuatu yang berbeda yang dilihat Boas pada diri perempuan ini.

Keputusan Boas untuk menyelidiki perihal penebusan tanah dan menjadikan Rut istrinya sesungguhnya bukan hal yang mudah. Tentu desas-desus mengenai kewarganegaraan Rut yang adalah kafir atau dari turun temurun menjadi musuh politik Israel. Masalah itu tidak menghalangi Boas untuk meminta restu para tetua adat kota Betlehem yang memang ia dapatkan.

Singkat cerita  Boas dan Rut menikah dan mereka  memiliki anak bernama Obed yang tidak lain adalah kakek dari Raja Israel termasyur, Daud. Kalau kita telusuri sampai ke bawah ada 5 perempuan non-Yahudi dalam silsilah Yesus Kristus dan Rut menjadi bagian tersebut.

Kesetiaan seorang perempuan kafir bernama Rut dan tanggung jawab seorang lelaki kaya  bernama Boas menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan di masa kini untuk mengedepankan karakter dan tanggung jawab ketimbang emosi semata dalam menjalani sebuah hubungan cinta.

  • Kita bisa memberi tanpa cinta tetapi  tidak mungkin mencintai tanpa memberi.
  • Mengasihi tidak sebatas pasangan tetapi juga keluarga dari pasangan kita.
  • Tanggung jawab, komitmen dan kesetiaan adalah unsur penting sebuah cinta.

John Maxwell dalam bukunya yang berjudul wisdom from women in the bible menyatakan 3 hal penting yang kita bisa ambil dari kehidupan seorang Rut :

  1. Lakukan apa yang menurutmu benar bukan apa yang benar menurut orang lain
  2. Integritas kita akan mempengaruhi banyak orang
  3. Ingat, Selalu rendah hati dan rajin bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline