Lihat ke Halaman Asli

Memilih Babu

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ah, aku masih bingung, ada dua bapak-bapak yang melamar kerja jadi pesuruhku (dan jutaan lagi orang-orang seperti aku), harus pilih yang mana ya?
Urusan memilih babu memang kadang membingungkan. Tapi satu  kriteria yang mesti ada, dia harus tahu diri kalau dia itu babu jutaan manusia. Bukan apa-apa.
Dia kita keroyok dengan suara, kita paksa ia bekerja keras mengurusi urusan-urusan kita. Urusan-urusan yang tidak sempat kita lakoni sebab repot dengan pekerjaan lainnya. Pekerjaan yang lebih urgen ; bertahan hidup.
Jadi, dari sekarang kedua bapak itu harus menyiapkan diri jadi babu. Jangan siapkan mahkota, jangan siapkan wibawa prabu, sebab kau memang akan kami dapuk jadi babu.
Dan siapa bilang babu itu hina?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline